Arsip foto – Salah seorang atlet Indonesia saat menjajal latihan bebas jelang kejuaraan equistrian Longing FEI World Cup 2024 regional Asia Tenggara yang berlangsung di Arthayasa Stable, Depok, Jawa Barat, Jumat (29/11/2024). ANTARA/Fajar Satriyo/aa.
Jakarta – Pengurus Pusat Persatuan Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) telah menyiapkan tiga program pembinaan untuk atlet dan kuda sebagai persiapan menuju Olimpiade Los Angeles 2028.
“PP Pordasi akan melaksanakan berbagai program pembinaan yang terstruktur dan agar atlet Indonesia dari cabang olahraga berkuda bisa masuk dan berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang,” kata Ketua Umum PP Pordasi Aryo Djojohadikusumo ketika dihubungi pewarta, Sabtu (25/1).
PP Pordasi telah diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mempersiapkan atlet binaan Indonesia menuju Olimpiade Los Angeles 2028. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Pordasi sedang menyiapkan tiga program pembinaan, salah satunya adalah pembangunan fasilitas dan arena olahraga berkuda di Indonesia dengan standar internasional.
Keberadaan arena berstandar internasional sangat penting untuk memastikan bahwa pelatihan dan kompetisi atlet berkuda Indonesia sejalan dengan standar kejuaraan dunia yang ditetapkan oleh Federasi Olahraga Berkuda Internasional.
Aryo menjelaskan bahwa program kedua yang disiapkan oleh PP Pordasi adalah pembangunan kandang kuda (stable) serta memberikan bantuan kuda pejantan kepada semua pengurus provinsi, khususnya untuk jenis kuda pacu dan equestrian.
“Program ini sekaligus untuk mendukung kampanye kesejahteraan hewan (animal welfare) yang menjadi perhatian serius PP Pordasi dan Presiden,” ujar Aryo.
Program ketiga yang disiapkan oleh PP Pordasi adalah memfasilitasi penyelenggaraan berbagai kegiatan kejuaraan di tingkat domestik. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan jam terbang kepada para atlet dan kuda, yang sangat penting dalam pengembangan kemampuan mereka.
“Penambahan event kejuaraan tidak hanya bertujuan untuk menemukan atlet-atlet terbaik, tetapi juga diharapkan mampu menciptakan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat,” ujar Aryo.
Aryo menyatakan bahwa selama 100 hari kepemimpinan Prabowo-Gibran, pemerintah Indonesia telah menunjukkan perhatian yang besar terhadap kemajuan cabang berkuda. Pemberlakuan kembali aturan program zona bebas penyakit kuda (EDFZ), yang terakhir kali digunakan selama Asian Games 2018 di Indonesia, merupakan kemajuan besar.
Untuk memungkinkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah kejuaraan berkuda tingkat internasional di masa depan, EDFZ menjadi langkah penting.
Sumber Antaranews