Arsip Foto – Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia (kiri) beradu kecepatan dengan pembalap Prima Pramac Franco Morbidelli (kanan) saat mengikuti sesi latihan bebas MotoGP Mandalika di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (27/9/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Spt/am.
Jakarta – Sebelum Kejuaraan Dunia Balap Motor MotoGP 2025, yang akan berlangsung pada akhir Februari, pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia dan Marc Marquez menunjukkan teknologi baru yang ditanamkan pada motor mereka.
“Menurut saya, ini adalah perpaduan dari 70 persen hasil kerja manusia dan 30 persen lainnya adalah hasil kerja teknologi,” kata Bagnaia, dikutip dari laman Crash, Kamis.
“Kami (sebagai pembalap) bekerja setiap hari untuk menjadi atlet terbaik, dan kami harus menyelesaikannya dengan baik di lintasan,”
Francesco Bagnaia
Juara dunia dua kali itu menunjukkan bahwa Lenovo menawarkan banyak bantuan teknologi dalam pengembangan motor dan pengolahan data.
Namun, orang-orang yang bekerja di tim, dari teknisi hingga pembalap itu sendiri, yang menentukan hasil utama dari balapan.
“Kami (sebagai pembalap) bekerja setiap hari untuk menjadi atlet terbaik, dan kami harus menyelesaikannya dengan baik di lintasan,” kata Bagnaia.
“Jadi, ini adalah pekerjaan yang saling melengkapi, dan menurut saya manusia masih menjadi bagian besar darinya, dan ini adalah hal utama dan hal yang paling menarik tentang pekerjaan kami,” imbuh dia.
Juara dunia delapan kali Marc Marquez, yang tahun ini bergabung dengan tim pabrikan Ducati, juga menyatakan hal senada.
Marquez percaya bahwa dominasi Ducati di MotoGP saat ini sebagian disebabkan oleh penggunaan teknologi mutakhirnya dalam hal analisis data dan perangkat lunak simulasi.
Faktor penting lainnya adalah perubahan Marquez dari tanpa kemenangan dalam dua musim terakhirnya di Honda menjadi tiga kemenangan bersama Gresini Ducati tahun lalu.
“Tim Ducati Lenovo dan motornya memiliki teknologi yang sangat bagus. Namun, pada akhirnya, para pembalap adalah manusia. Jadi, perpaduan teknologi (dengan manusia) adalah bantuan yang besar, tapi keputusan akhir selalu ada di tangan (manusia itu),” ujar Marquez.
Luca Rossi, presiden Lenovo Intelligent Devices Group, menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Ducati untuk meningkatkan batasan saat memulai musim MotoGP kedelapan bersama-sama.
“Berkat teknologi canggih kami, kami akan terus mendorong performa ke tingkat yang lebih tinggi untuk musim 2025,” kata Rossi, dikutip dari laman resmi Ducati.
“Kami bangga dan merasa terhormat menjadi bagian dari perjalanan luar biasa tim saat mereka menghadapi persaingan ketat dengan tekad yang tak tergoyahkan, semangat tim yang kuat, dan pendekatan yang berani dan berpikiran maju,” imbuhnya.
Sumber Antaranews