Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti (c) AP Photo/Jose Breton
Jakarta – Carlo Ancelotti mendukung keputusan Real Madrid untuk menolak Ballon d’Or tahun lalu. Madrid tidak hadir karena mereka percaya Vinicius Junior lebih pantas menang daripada Rodri, gelandang Manchester City.
Pada bulan Oktober yang lalu, Rodri dinobatkan sebagai pemenang Ballon d’Or 2024. Gelandang asal Spanyol tersebut mengalahkan Vinicius Junior dan Jude Bellingham dari Real Madrid.
Karena kegagalan Vinicius untuk memenangkan Ballon d’Or 2024, Real Madrid memilih untuk tidak mengirim delegasi mereka ke penganugerahan di Paris. Los Blancos mendapat kritik karena tidak hadir di acara tersebut.
Banyak orang menganggap ini tidak sportif dan tidak menghormati pemenang. Selain itu, Ancelotti gagal menerima penghargaan Pelatih Terbaik secara langsung.
Real Madrid Tak Menyesal Boikot Ballon dOr
Menjelang laga play-off Liga Champions melawan Manchester City di Etihad Stadium, Ancelotti menegaskan bahwa keputusan Madrid bukan bentuk ketidakhormatan kepada Rodri.
“Kami pikir Vini yang seharusnya memenangkan Ballon d’Or. Itu bukan berarti kami tidak menghormati Rodri. Dia pemain fantastis dan seharusnya menang tahun sebelumnya,” kata Ancelotti.
Setelah membawa PSG juara Ligue 1 dan Inter Miami juara Liga Cup, Lionel Messi memenangkan Ballon d’Or untuk kedelapan kalinya pada tahun 2023. Di sisi lain, Rodri memainkan peran penting dalam kesuksesan treble Manchester City, termasuk mencetak gol kemenangan di final Liga Champions melawan Inter Milan.
Guardiola Tak Terpengaruh Polemik Ballon dOr
Pep Guardiola menyatakan bahwa Manchester City tidak mempermasalahkan keputusan Madrid untuk boikot pertandingan tersebut, meskipun ini telah menjadi subjek diskusi yang hangat.
“Tidak ada rasa dendam sama sekali. Saya senang untuk Rodri, tapi Vinicius juga menjalani tahun yang luar biasa,” ujar Guardiola.
“Dia juga pantas menang, sama seperti saat Messi dan Cristiano bersaing di masa lalu. Jadi, masalah ini sudah selesai.”
Sumber: BBC