Arsip foto – Atlet selancar ombak Indonesia Rio Waida berselancar di Pantai Legian, Badung, Bali, Sabtu (13/7/2024). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wpa/aa.
Jakarta – Atlet selancar ombak Indonesia, Rio Waida, berhasil melaju ke babak 16 besar liga selancar dunia Surf Abu Dhabi Pro, yang merupakan perhentian kedua dalam Championship Tour (CT) World Surf League (WSL). Ia lolos dari babak kualifikasi pada hari Jumat.
Rio berkompetisi di Heat 9, bersaing dengan peselancar Australia Ryan Calinan dan peselancar Brasil Alejo Muniz di Hudayriyat Island, Abu Dhabi, UEA. Pertandingan ini berlangsung di ombak buatan yang dirancang menggunakan teknologi gelombang dari Kelly Slater Wave Company (KSWC) dengan panjang 500 meter.
Pada turnamen Surf Abu Dhabi Pro, peselancar dijatah empat ombak, dua ombak kiri dan dua ombak kanan. Ini berbeda dari perlombaan selancar ombak biasa yang berlangsung di laut lepas di mana para peselancar bebas dapat mengambil semua ombak yang mereka inginkan.
Hal ini berarti bahwa peselancar harus bermain sebaik mungkin saat melakukan manuver sulit tanpa jatuh untuk mendapatkan skor yang paling tinggi.
“Saya suka seperti ini, setiap orang memiliki kesempatan yang sama, ini hampir setara, sementara di laut susah mendapatkan pengalaman seperti itu… Format ini membuat saya dapat fokus kepada diri saya dan melakukan yang terbaik, jadi saya menyukainya, saya menikmatinya,” kata Rio dalam wawancara usai perlombaan, seperti disiarkan WSL.
“Strateginya hanya berselancar, fokus dengan kemampuan selancar saya, dan melakukan apa yang harus saya lakukan. Saya punya empat hari untuk latihan, dan berlatih hal yang sama. Babak besok saya akan berusaha lebih kuat, jadi itu akan menyenangkan.”
Rio bermain agresif sejak ombak pertama, mencatatkan nilai 6,67 untuk ombak kanan pertama dengan teknik snap dan 360. Peselancar berdarah Indonesia-Jepang ini menunjukkan kemampuan yang mengesankan.
Pada kesempatan ombak kedua, Rio tampil lebih solid dengan ombak kiri, berselancar di dalam barrel, dan berhasil meraih nilai 6,67. Dengan dua fondasi nilai yang kuat, ia tetap konsisten di kesempatan ombak ketiga, menampilkan berbagai teknik dengan mulus. Salah satu teknik yang diperlihatkannya adalah reverse, yang menghasilkan 7,47 poin.
Pada kesempatan ombak terakhir, Rio menjaga temponya dan berhasil mengulangi teknik yang sudah ia lakukan sebelumnya. Ia meraih nilai yang lebih baik untuk ombak kiri, yakni 6,87.
Dengan demikian, Rio memiliki total 14,34 poin dari dua nilai ombak terbaik. Sementara itu, kompetitornya, Callinan dan Muniz, berada di urutan kedua dan ketiga dengan nilai 10,63 dan 9,94.
Rio berhak melaju ke babak 16 besar, sementara dua pesaingnya harus melalui Night Session. Sebanyak 24 peselancar berkompetisi di babak tersebut, di mana masing-masing peselancar hanya diberi kesempatan bermain dalam satu ombak kanan dan satu ombak kiri. Mereka akan berebut empat slot teratas untuk melanjutkan ke babak 16 besar.
Selain Rio, Bronson Meydi dari Indonesia juga bermain di CT WSL dan mendapatkan wild card setelah menjadi juara dunia World Junior Championship 2024 bulan lalu.
Bronson menghuni Heat 6 bersama juara dunia dan peraih emas Olimpiade Italo Ferreira dan peselancar Australia Joel Vaughan.
Namun, langkah Bronson harus terhenti di babak Night Session. Meskipun demikian, ia tampil apik pada babak kualifikasi dengan mencatatkan nilai 11,30, yang menempatkannya di bawah Ferreira yang meraih urutan pertama dengan 12,90 poin. Penampilan Bronson di babak kualifikasi menunjukkan kemampuannya yang solid, meski tidak berhasil melanjutkan ke fase berikutnya.
Sumber Antaranews