PB ISSI Kerjasama dengan Swasta untuk Lakukan Pembinaan Atlet | Cabor.id

PB ISSI Kerjasama dengan Swasta untuk Lakukan Pembinaan AtletĀ

Sejumlah pebalap sepeda bertanding pada kelas Man Youth Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap Criterium Open Championship 2024 di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (14/12/2024). KPI RU IV Cilacap Criterium Open Championship 2024 diikuti oleh 500 pebalap sepeda dan mempertandingkan 14 kategori yaitu Executive Management Exhibition, Under 6 Exhibition, BMX Boy/Girl Max 8, BMX Challenge Boy/Girl 9-10, Man Local Hobbies, Road Bike Challenge Boy/Girl 11-12, Road Bike Challenge Boy/Girl 13-14, Internal Pertamina, Man/Woman Youth, Man Junior, Master A/B/C Open, Man Local Athlete & Non Hobbies, Woman 17 up, Man Elite. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.

Jakarta – Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) telah menggandeng pihak swasta untuk melakukan pembinaan atlet, dengan tujuan agar tidak tergantung sepenuhnya pada anggaran dari pemerintah. Ini diharapkan dapat mengurangi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kebijakan efisiensi anggaran.

Wakil Ketua Harian PB ISSI, Jadi Rajagukguk, menyampaikan bahwa federasi balap sepeda tersebut belum menerima informasi resmi mengenai kebijakan efisiensi anggaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.

“Selama ini PB ISSI tidak tergantung dengan anggaran pemerintah walaupun pemerintah alokasi ke timnas balap sepeda,” kata Jadi kepada ANTARA melalui sambungan telepon di Jakarta, Senin.

“Kami belum menerima informasi dari Kemenpora khususnya mengenai pembinaan karena sampai hari ini tim verifikasi belum melakukan verifikasi terhadap timnas.”

Akibat adanya kebijakan efisiensi anggaran, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memutuskan untuk memfokuskan program pemusatan latihan nasional (pelatnas) hanya untuk ajang yang diikuti pada tahun 2025.

Dito menjelaskan bahwa sebelumnya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp2,3 triliun, Kemenpora telah merancang program pelatnas jangka panjang yang mencakup lebih banyak cabang olahraga sebagai persiapan menuju Olimpiade 2028.

Menurut Dito, kebijakan efisiensi anggaran membuat pelatnas dipusatkan pada cabang olahraga prioritas yang akan dipertandingkan di SEA Games 2025.

Sementara itu, Jadi Rajagukguk menyatakan bahwa SEA Games berfungsi sebagai “pemanasan” dengan target utama adalah Olimpiade. Hingga saat ini, pelatnas balap sepeda di Yogyakarta masih berlangsung dan direncanakan akan bergulir sepanjang tahun.

“Apa pun yang dilakukan pemerintah dari sisi kami sebagai federasi, kami sudah terbiasa dengan menyiasati pola-pola pembiayaan untuk prestasi,” ujar Jadi.

“Teman-teman pengurus urun rembuk berkontribusi dalam hal ini. Selama ini memang sudah ada beberapa perusahaan yang memang membantu PB ISSI.”

Jadi Rajagukguk mengungkapkan bahwa anggaran terbesar dialokasikan untuk latih tanding atau try out ke luar negeri, yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi atlet. Selain itu, anggaran tersebut juga digunakan untuk mengikuti single event di berbagai level, baik tingkat ASEAN, Asia, maupun dunia.

Badan Pembinaan Prestasi PB ISSI akan mengkaji pemilihan ajang yang akan diikuti oleh atlet, disesuaikan dengan posisi atau peringkat mereka serta kompetitor yang juga berpartisipasi dalam ajang tersebut. Hal ini penting karena berkaitan dengan sistem pengumpulan poin di cabang olahraga balap sepeda, yang diperlukan untuk mengamankan tempat di Olimpiade.

Sumber Antaranews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *