Hadi Tjahjanto Minta Kompetisi Diperbanyak Demi Capai Prestasi Karate | Cabor.id

Hadi Tjahjanto Minta Kompetisi Diperbanyak Demi Capai Prestasi Karate

Ketua Umum Forki, Hadi Tjahjanto, memberikan sambutan dalam Munas PB Shokaido di Jakarta, Sabtu (25/1/2025). (ANTARA/Aditya Ramadhan)

Jakarta – Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki), Hadi Tjahjanto, meminta agar perguruan karate meningkatkan jumlah kompetisi internal setidaknya satu kali dalam satu masa kepengurusan. Hal ini dianggap penting agar organisasi perguruan tersebut dapat dianggap sehat dan aktif.

Saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Ketiga perguruan karate PB Shokaido di Jakarta pada hari Sabtu, Hadi menyampaikan bahwa kompetisi internal merupakan salah satu syarat penting untuk mencapai prestasi yang baik.

“Perguruan karate itu bisa dianggap sehat, bisa dianggap memiliki kemampuan yang baik apabila kegiatan pembinaannya berjalan dengan baik sesuai dengan lima parameter ukuran penilaian,” kata Hadi.

Lebih lanjut, Hadi Tjahjanto memaparkan lima parameter yang menjadi acuan agar sebuah perguruan karate dianggap sehat. Parameter pertama adalah memiliki kepengurusan yang sah sesuai dengan dasar dan anggaran rumah tangga perguruan tersebut.

“Ukuran penilaian yang pertama adalah memiliki kepengurusan yang sah sesuai antara dasar dan anggaran rumah tangga perguruan tersebut,” ujar Panglima TNI tahun 2017-2021 tersebut.

Menurut Hadi, syarat kedua adalah perguruan harus mengadakan kongres atau musyawarah nasional (Munas) setiap periode.

“Hari ini kita melaksanakan Munas, itu bagian dari indikator bahwa organisasi berjalan sesuai aturan,†tutur dia.

Ketiga, Hadi menyatakan bahwa perguruan harus melakukan ujian dan/atau kenaikan tingkat untuk mengukur tingkat prestasi mereka dan bersaing dengan perguruan lain.

“Ujian harus dilaksanakan untuk mengukur bahwa di perguruan itu memang memiliki standar prestasi yang bisa diadu di luar,†tutur dia.

Keempat, Hadi menegaskan pentingnya pelaksanaan kompetisi internal minimal satu kali dalam satu masa kepengurusan. Menurutnya, kompetisi internal ini merupakan salah satu bentuk evaluasi dan pembinaan yang efektif bagi anggota perguruan.

Terakhir, setiap perguruan karate juga diharuskan untuk mengadakan rapat kerja nasional, juga dikenal sebagai rakernas, setidaknya sekali dalam satu masa kepengurusan. Rakernas diadakan untuk mengevaluasi kinerja perguruan dan menentukan jalan ke depan untuk pembinaan.

“Jika kita menghendaki perguruan kita dianggap sehat, maka sudah waktunya kita jalankan manajemen organisasi perguruan secara profesional,†kata Hadi.

Melalui penerapan lima parameter tersebut, Hadi berharap perguruan karate di Indonesia dapat semakin profesional dan berkontribusi dalam melahirkan atlet-atlet berprestasi yang mampu mengharumkan nama bangsa.

Sumber Antaranews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *