Petenis Italia Matteo Berrettini beraksi ketika melawan petenis Serbia Novak Djokovic pada babak pertama Qatar Open di Doha, Selasa (18/2/2025). ANTARA/X/@atptour.
Jakarta – Pada Qatar Open di Doha, Matteo Berrettini menemukan penampilan terbaiknya. Selasa (18/2) malam waktu setempat atau Rabu WIB, dia mengalahkan Novak Djokovic, juara dua kali, untuk meraih kemenangan pertama dalam kariernya atas mantan petenis No.1 dunia.
Dengan penampilan yang luar biasa, petenis Italia itu mengalahkan unggulan ketiga dengan skor 7-6(4), 6-2. Ini adalah kemenangan pertamanya atas lawan dari Top 10 sejak Januari 2023.
Menurut statistik ATP, Berrettini, mantan petenis No. 6 dalam peringkat ATP, memenangi 85 persen (40/47) poin di balik servis pertamanya, yang membawa dia selama 95 menit menuju kemenangan.
“Itulah yang ingin saya lakukan,” kata Berrettini, yang kalah dalam empat pertemuan sebelumnya dengan Djokovic, seperti dikutip dari ATP, Rabu.
“Saya bermain melawannya di turnamen paling penting di tur, mendapat kehormatan dan kesenangan bermain melawannya. Saya berharap bisa memenangi salah satu pertandingan itu juga.”
“Saya bekerja sangat keras untuk kembali ke sini, untuk kembali ke level ini. Saya tahu level saya tinggi. Saya hanya butuh pertandingan dan pertandingan seperti ini,” ujar petenis berusia 28 tahun itu.
“Semua kerja keras yang telah saya lakukan dalam beberapa bulan terakhir, dalam beberapa hari terakhir, berhasil dengan cukup baik hari ini. Jadi saya sangat senang dengan penampilan saya. Saya sangat senang karena saya menikmati waktu saya di sana, yang merupakan hal terpenting.”
Setelah kembali dari cedera enam bulan, Berrettini terpilih sebagai petenis comeback terbaik ATP tahun 2024, tetapi ia kesulitan untuk menunjukkan peforma di awal musim 2025.
Sebelum bertanding di Doha, Berrettini mencatatkan rekor menang kalah 1-3. Namun, dengan penampilannya yang memukau saat melawan Djokovic—termasuk 19 pukulan forehand yang menghasilkan poin—Berrettini tampak tidak jauh dari performa terbaiknya.
Dalam pertandingan tunggal pertamanya sejak mengundurkan diri dari semifinal Australian Open melawan Alexander Zverev karena cedera hamstring, Djokovic terlihat bergerak bebas meski dalam kondisi berangin di Doha.
Hal itu terbukti pada gim kelima, ketika Djokovic bangkit dari keterpurukan 0/40 dan berhasil mengungguli Berrettini. Namun, pada akhirnya, usaha tersebut tidak cukup untuk menghentikan petenis Italia itu melanjutkan performa terbaiknya dalam tie-break.
Djokovic, yang sebelumnya memenangi gelar berturut-turut di Doha pada 2016-17 saat itu merupakan ajang ATP 250, tidak mampu memberikan jawaban atas permainan tenis Berrettini yang sangat solid.
Sumber Antaranews