Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian (depan) dan Muhammad Rian Ardianto (belakang) mengembalikan kok ke arah ganda putra Malaysia Man Wei Chong dan Kai Wun Tee pada final Daihatsu Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/1/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/foc
Jakarta – Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, ganda putra andalan Indonesia, sedang mempersiapkan diri untuk turnamen HSBC BWF World Tour Super 1000 All England yang akan berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris, pada 11-16 Maret. Dengan peringkat keempat dunia, mereka bertekad untuk mempertahankan gelar dan mencetak hattrick di turnamen bulu tangkis tertua ini.
“Semua target pasti ingin yang terbaik. Terlebih tahun lalu bisa menjadi juara dan semoga bisa menjuarai untuk ketiga kalinya,” kata Fajar di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto telah menunjukkan performa yang luar biasa dalam dua edisi terakhir All England, berhasil meraih gelar juara berturut-turut.
Pada tahun 2023, mereka mengalahkan senior mereka, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dengan skor 21-17, 21-14.
Kemudian, pada tahun berikutnya, mereka sukses mempertahankan gelar dengan mengalahkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dengan skor 21-16, 21-16.
Fajar/Rian menyadari bahwa persaingan di sektor ganda putra semakin ketat. Munculnya banyak pasangan baru dan muda di tahun ini menambah tantangan bagi mereka.
āSetelah Olimpiade Paris 2024, banyak pasangan baru usia 20-an yang mulai naik daun, seperti dari China dan Malaysia. Tentu tidak akan mudah karena kami juga sudah tidak muda lagi,ā kata Fajar.
Terdapat empat turnamen dalam tur Eropa: All England, German Open, Orleans Masters, dan Swiss Open. Namun, kecuali All England, ketiga turnamen lainnya berada di level Super 300.
Fajar/Rian memutuskan untuk hanya berpartisipasi di All England sebagai bagian dari strategi PBSI. Keputusan ini diambil mengingat padatnya jadwal dalam kalender BWF.
Menurut aturan BWF, pemain yang berada di peringkat 15 besar dunia untuk tunggal dan 10 besar untuk ganda diwajibkan mengikuti setidaknya 12 turnamen dalam setahun. Ini termasuk empat turnamen Super 1000, enam turnamen Super 750, dan dua turnamen dari sembilan Super 500.
āPBSI sudah menyusun jadwal dari Januari hingga akhir tahun, dan itu sangat padat. Kami wajib mengikuti sekitar 12 turnamen, belum termasuk Piala Sudirman dan Kejuaraan Asia, sehingga totalnya bisa mencapai 15 atau 16 turnamen,ā jelas Fajar.
Meskipun Fajar/Rian memilih untuk tidak berpartisipasi dalam turnamen Super 300 di tur Eropa kali ini, mereka tetap membuka peluang untuk tampil di kategori tersebut jika diperlukan. Keputusan ini diambil untuk menambah poin peringkat atau untuk memastikan kelolosan mereka ke World Tour Finals.
āKalau di tengah perjalanan kami butuh poin tambahan untuk peringkat atau kualifikasi World Tour Finals, tentu kami bisa saja turun di turnamen Super 300 atau Super 500,” ujar Fajar.
Sumber Antaranews