IBL Mulai Valuasi Klub untuk Ukur Perkembangan Industri Basket | Cabor.id

IBL Mulai Valuasi Klub untuk Ukur Perkembangan Industri Basket

IBL mulai melakukan valuasi klub peserta kompetisi untuk perkembangan industri bola basket Tanah Air. (ANTARA/HO-IBL)

Jakarta – Valuasi klub di Indonesian Basketball League (IBL) merupakan langkah penting dalam mengukur perkembangan industri bola basket di Indonesia. Junas Miradiarsyah, Direktur Utama IBL, menekankan bahwa proses ini tidak hanya untuk menilai kinerja klub, tetapi juga sebagai standar bagi mereka dalam merencanakan langkah usaha ke depan. Dengan pergeseran dari sekadar kompetisi menjadi industri olahraga yang lebih profesional.

“Valuasi klub IBL kali ini merupakan tahap awal pengukuran dan menilai hasil upaya para klub peserta yang ke depan dapat menjadi sebuah standar dalam melakukan langkah-langkah usaha masing-masing. Hal ini juga penting bagi klub untuk memahami posisi mereka selain ukuran performa di dalam lapangan pertandingan,” ujar Junas dikutip dari laman IBL di Jakarta, Kamis.

Valuasi klub ini bergantung pada banyak hal, seperti jumlah penggemar yang dimiliki oleh setiap klub, kontrak pemain yang masih menjadi aset klub, dan sejarah, seperti jumlah gelar juara dan playoff.

Aset berwujud yang dimiliki klub juga merupakan faktor penting dalam perhitungan valuasi.

Pada 18 Februari, IBL memberi tahu seluruh klub yang berpartisipasi tentang metode perhitungan valuasi ini. Selain itu, komunitas diberi kesempatan untuk menyelidiki lebih jauh dan memberikan masukan terkait variabel yang perlu diperhitungkan.

Junas Miradiarsyah menggarisbawahi bahwa di balik setiap pertandingan, terdapat dinamika bisnis yang kompleks. Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan meliputi pemasaran, pengelolaan fanbase, penjualan tiket, merchandise, sponsorship, dan hak siar.

“IBL bukan hanya sekadar kompetisi di lapangan. Di balik layar terdapat ‘persaingan’ usaha yang kompleks dengan berbagai aspek seperti pemasaran, fan, penjualan tiket, merchandise, sponsorship, dan hak siar,” jelas Junas.

Menurut Junas, pengukuran valuasi ini akan membantu klub dalam mengelola keuangan, memaksimalkan fanbase, serta lebih efektif dalam melakukan kontrak dengan pemain. Hasil dari valuasi ini juga diharapkan dapat menjadi panduan bagi klub dalam merencanakan strategi bisnis jangka menengah dan panjang.

Meski demikian, Junas mengakui bahwa beberapa klub masih menghadapi tantangan dalam aspek bisnis. Ia berharap bahwa adanya perhitungan valuasi ini dapat menjadi tolak ukur sekaligus panduan bagi klub-klub untuk berinovasi dan memanfaatkan potensi pasar yang ada.

“Namun, dengan adanya perhitungan valuasi ini sebagai tolak ukur, IBL juga akan berfungsi memberikan panduan, sekaligus sebagai mitra kepada seluruh klub peserta untuk mampu berinovasi dan memanfaatkan potensi pasar yang ada,” tegas Junas.

Langkah valuasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang IBL yang telah dirancang sejak beberapa tahun lalu, termasuk dalam implementasi format kompetisi laga kandang dan tandang.

Inisiatif ini juga merupakan salah satu bentuk adaptasi dari kemitraan IBL dengan B-League Jepang untuk menciptakan standar yang lebih tepat dalam pengembangan klub.

Hasil akhir dari perhitungan valuasi ini akan diumumkan pada 7 Maret, termasuk besaran nilai dan peringkat 1 hingga 14 seluruh klub peserta IBL.

Sumber Antaranews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *