Pesepak bola Persib Bandung Beckham Putra Nugraha melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Madura United pada pertandingan leg kedua Final Championship Series BRI-Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan, Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (31/5/2024). (ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/aww.)
Bandung – Persib Bandung mengajukan banding kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI atas sanksi yang diberikan kepada Beckham Putra selama pertandingan melawan Persija Jakarta di Stadion Candrabhaga, Bekasi, Minggu (16/2), karena dianggap melakukan selebrasi yang mengganggu suporter tim tuan rumah.
“Begitu salinan keputusan Komdis PSSI dirilis pada tanggal 20 Februari 2025, manajemen langsung bergerak cepat dengan mengajukan proses banding. Kami mengajukan keberatan dan banding dengan dasar bahwa tidak ada provokasi sama sekali yang dilakukan Beckham Putra,” demikian pernyataan resmi manajemen PT Persib Bandung Bermartabat di Bandung, Senin.
Manajemen Persib juga menyesalkan keputusan Komdis PSSI yang diumumkan kurang dari 24 jam sebelum pertandingan melawan Madura United. Keputusan tersebut dianggap mengganggu persiapan tim untuk pertandingan penting di lanjutan Liga 1 2024/2025.
Persib juga meminta pemain dan karyawannya untuk tetap fokus menghadapi kompetisi yang masih panjang. Mereka diminta untuk mempertahankan kekompakan dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan utama mereka, yaitu mempertahankan gelar juara Liga 1.
“Perjalanan kompetisi masih panjang, dan kami bertekad untuk terus berjuang demi hasil terbaik bagi PERSIB,” bunyi pernyataan.
Manajemen mengimbau seluruh suporter untuk tetap solid dan memberikan dukungan penuh kepada tim.
“Kami percaya bahwa dengan dukungan dan doa dari Bobotoh, Persib dapat terus melangkah lebih kuat dan mencapai hasil terbaik bagi kita semua,” tutup pernyataan resmi tersebut.
Beckham menerima hukuman larangan bermain tiga pertandingan dari komite PSSI. Ini berarti dia tidak dapat bermain di pertandingan melawan Madura United, Persebaya Surabaya, dan Persik Kediri.
Selain itu, Komdis PSSI menetapkan denda sebesar Rp75 juta dan hukuman yang lebih berat jika pelanggaran yang sama diulang.
Sumber Antaranews
