Pengamat Nilai Peran Penasehat Teknis Jordi Cruyff Akan Terbatas | Cabor.id

Pengamat Nilai Peran Penasehat Teknis Jordi Cruyff Akan Terbatas

Arsip foto – Jordi Cruyff, saat masih menjadi manajer Maccabi Tel Aviv dalam sebuah panel diskusi Soccerex Global Convention 2017 di Manchester, Inggris (4/9/2017). ANTARA/AFP/Paul Ellis/aa.

Jakarta – Kesit Budi Handoyo, pengamat sepak bola, berpendapat bahwa peran Jordi Cruyff sebagai penasehat teknis tim nasional akan sangat terbatas karena pelatih Patrick Kluivert akan memiliki semua kendali.

“Jadi kalau misalnya jika Jordi mungkin dia dibutuhkan untuk memberikan masukan atau nasehat timnas senior pada saat ini, misalnya yang terdekat kan akan hadapi laga lanjutan putaran tiga ya. Saya pikir mungkin di situ posisi dari Jordi akan dioptimalkan, mungkin misalkan ngasih masukan untuk Patrick di tim kepelatihan timnas,” kata Kesit seperti dikutip Antara.

“Bisa saja di timnas senior, bisa juga di tim U-20 atau U-23 gitu ya. Tapi kan sifatnya hanya semacam penasihat saja. Dia hanya memberikan masukan. Mau dijalankan atau tidak itu kan sepenuhnya hak pelatih,” lanjut Kesit.

Kesit mengatakan bahwa peran dan tugas Jordi berbeda dengan penasehat timnas ketika dia ditanyai apakah lebih baik untuk menjadi Direktur Teknik PSSI karena Jordi memiliki pengalaman dalam kepelatihan tim.

“Kalau direktur teknik ini kan dia kayak menyiapkan kurikulum nih, yang semua dia buat itu kan harus dijalankan. Karena dia melingkupi tugas federasi. Bagaimana misalnya mengembangkan teknik para pemain Indonesia dari mulai level akar rumput sampai ke tingkat senior kan gitu. Bagaimana kemudian metode pelatihan. Pokoknya yang terkait dengan teknis di federasi, karena tujuannya kan bagaimana kemudian sistem sepak bolanya seragam,” ucapnya.

Jordi memiliki rekam jejak yang cukup baik sebagai direktur sepak bola setelah pensiun dari sepak bola profesional. Dia telah bekerja sebagai direktur di Larnaca dan Maccabi Tel Aviv.

Kesit mengingatkan agar Jordi tidak terlalu berharap untuk menciptakan filosofi permainan sepak bola, meskipun dia memiliki nama besar seperti Cruyff.

“Kalau menurut saya Jordi sama ayahnya, jauh ya. Walaupun Jordi pernah main di Barca dan MU, tapi kan dia tidak terlalu menonjol. Sebenarnya dia menonjol, karena dia putranya Johan Cruyff. Tapi kalau dari sisi kemampuan, prestasi ya masih kalah jauh,” ucap Kesit.

“Secara kemampuan, kalau untuk penasehat teknis ya seperti yang tadi, mungkin dia bisa. Dengan pengalamannya dia di MU, pengalamannya dia di Ajax, pengalamannya dia di Barca, itu mungkin bisa jadi referensi,” ujarnya.

Sumber Antaranews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *