Ketum PSSI Erick Thohir saat menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan terbaru Timnas di Jakarta, Selasa (25/2/2025). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Jakarta – Bahrain sempat menolak bermain di Indonesia karena alasan keamanan, tetapi AFC menolaknya karena berbagai alasan. Salah satunya berkaitan dengan komitmen PSSI untuk menjadi tuan rumah Kualifikasi Piala Dunia.
Serangan siber di media sosial pemain dan federasi Bahrain membuat mereka menolak bermain di Indonesia. Setelah itu, mereka mengusulkan agar pertandingan tandang melawan Timnas dimainkan di tempat netral. Permohonan itu, bagaimanapun, ditolak AFC.
“Ya, kembali semua ada aturannya. Saya rasa AFC sendiri sangat profesional, memang ada permintaan [dari Bahrain soal main di tempat netral]. Tetapi akhirnya AFC melihat negara kita yang baik dan sudah beberapa kali pertandingan tidak ada masalah,”
Ketum PSSI Erick Thohir
Hal ini berasal dari kontroversi yang terjadi saat skuad “Garuda” bermain di markas Bahrain. Bahrain dituduh mendapatkan bantuan dari wasit saat itu karena perpanjangan waktu.
Erick Thohir menyatakan bahwa AFC percaya pada komitmen PSSI dan Indonesia saat memilih untuk menggelar pertandingan sebagai tuan rumah. Skuad “Garuda” bermain di kandang dengan sedikit kesulitan, membuktikan hal ini. Oleh karena itu, permintaan Bahrain untuk pertandingan digelar di tempat netral tidak dapat diterima.
“Ya, kembali semua ada aturannya. Saya rasa AFC sendiri sangat profesional, memang ada permintaan [dari Bahrain soal main di tempat netral]. Tetapi akhirnya AFC melihat negara kita yang baik dan sudah beberapa kali pertandingan tidak ada masalah,” tegas Erick saat ditemui pewarta di kawasan GBK, Jakarta, Jumat (28/2).
Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain dalam pertandingan lanjutan Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia pada Selasa (25/3) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Namun sebelum itu, Thom Haye dan rekan-rekannya akan pergi ke markas Australia pada hari Kamis (20/3).
Sumber Kumparan