Arteta: Arsenal Bermain Lebih Baik di Liga Champions dari Musim Lalu | Cabor.id

Arteta: Arsenal Bermain Lebih Baik di Liga Champions dari Musim Lalu

Pemain Arsenal Jorginho #20 berselebrasi setelah berhasil mencetak gol dari titik penalti saat pertandingan Liga Champions kontra Girona di Stadion Montilivi, Girona, Kamis dini hari WIB (30/1/2025). Arsenal menang 2-1. ANTARA/X/@Arsenal (@Arsenal)

Jakarta – Pelatih Arsenal Mikel Arteta mengatakan penampilan timnya di Liga Champions (UCL) musim ini jauh lebih baik dibanding musim lalu, setelah memenangkan enam dari delapan pertandingan babak gugur, mencetak 16 gol, hanya kebobolan tiga gol, dan finis ketiga.

Dalam konferensi pers yang diadakan menjelang leg pertama babak 16 besar Liga Champions melawan PSV Eindhoven pada Rabu (5/3) pukul 03.00 WIB di Stadion Philips, Arteta mengatakan hal ini.

“Kami bermain sangat berbeda di kandang dan tandang tahun lalu, terutama di Eropa,” kata Arteta, dikutip dari laman resmi klub, Selasa.

“Kami jauh lebih konsisten, kami mencetak banyak gol, kami hampir tidak kebobolan apa pun, saya pikir kami kebobolan tiga gol dan jumlah gol terendah yang diharapkan (dilawan) di babak penyisihan grup, itu hebat,” lanjut dia.

The Gunners berada di posisi kedua terbaik dalam hal pertahanan di Liga Champions musim ini, di belakang Inter Milan, yang baru kebobolan satu gol.

Arsenal memiliki rata-rata gol yang diharapkan (xG) terendah per pertandingan di kompetisi musim ini dan tembakan tepat sasaran paling sedikit per pertandingan (2,4). Mereka juga menjaga clean sheet dalam 63% pertandingan musim ini berkat catatan ini.

“Jika Anda melihat sejarah tim yang sangat sukses, catatan pertahanan sangat penting,” ucap Arteta.

PSV, yang berada di posisi ke-14 dengan rekor 4-2-2, mengalahkan Juventus dalam dua leg play-off dengan skor 4-3, membawa mereka ke babak 16 besar.

Arteta menyatakan pada sesi jumpa pers sebelum laga bahwa dia ingin timnya terus berprestasi seperti yang mereka lakukan dalam kompetisi ini.

“Tentu saja, fokus pada apa yang telah kami lakukan dalam kompetisi ini dan mengapa kami melakukannya,” kata pelatih 42 tahun itu.

“Itulah reaksi terbesarnya, karena hal ini tidak terjadi pada tingkat konsistensi seperti itu selama berbulan-bulan tanpa alasan yang jelas, melainkan karena kita memilikinya atau tidak,” lanjut dia.

Sumber Antaranews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *