Direktur Utama LPDUK | Inaspro, Ferry Kono (tengah) berfoto saat mengikuti kegiatan bola basket 3×3 di Hong Kong, Sabtu (23/11/2024). (ANTARA/HO/LPDUK)
Jakarta – Indonesia dipilih untuk menjadi tuan rumah turnamen bola basket FIBA 3×3 Challenger dan Women Series World Tour pada tahun 2025. Keputusan ini menjadi momen bersejarah bagi dunia olahraga di Tanah Air, karena akan memberikan kesempatan bagi para atlet lokal untuk berkompetisi di tingkat internasional.
Event ini diharapkan dapat meningkatkan popularitas olahraga basket, khususnya format 3×3 yang sedang naik daun.
Inaspro, sebagai pihak penyelenggara, menyatakan harapannya untuk bekerja sama dengan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) dan LPDUK (Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan) dalam rangka mendorong dan mengembangkan olahraga basket 3×3 di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, mereka berharap dapat menarik minat masyarakat dan menciptakan ekosistem yang lebih baik bagi perkembangan bola basket di tanah air. Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan lebih banyak atlet berbakat yang siap bersaing di arena internasional.
“Perkembangan olahraga basket 3×3 di Indonesia menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah peluang emas untuk mengangkat nama Indonesia di kancah dunia basket Internasional,” ungkap Direktur Utama LPDUK | Inaspro Ferry Kono, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta.
Manajer FIBA 3×3 Asia, Vivian Wang, telah mengirimkan undangan resmi kepada tokoh-tokoh penting dalam komunitas basket Indonesia, termasuk perwakilan dari LPDUK dan Inaspro, untuk menghadiri Final FIBA 3×3 World Tour 2024 yang berlangsung di Hong Kong pada 22-24 November. Undangan ini bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan kejuaraan bola basket 3×3 kelas dunia dan memperkuat kerjasama internasional dalam olahraga ini. Kehadiran para pemimpin basket Indonesia di acara tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan olahraga 3×3 di Tanah Air.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga kesempatan berharga untuk menjalin kerjasama dengan pemimpin basket dunia. Vivian Wang menekankan pentingnya momen ini, dengan menyatakan, “Kami sangat antusias menyambut para pemimpin bola basket Indonesia di Final World Tour tahun ini.” Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi platform untuk mendiskusikan rencana dan strategi yang dapat meningkatkan olahraga basket di Indonesia, serta memperluas jaringan internasional di bidang ini.
Selama kehadiran mereka di FIBA 3×3 World Tour Final 2024, LPDUK dan Inaspro bersama FIBA telah sepakat untuk berkolaborasi dalam menggelar ajang sejenis di Indonesia pada tahun 2025. Kerjasama ini diharapkan tidak hanya akan mempromosikan olahraga basket 3×3, tetapi juga meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga ini. Dengan dukungan dan kolaborasi yang kuat, diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu pusat pengembangan basket 3×3 di Asia.
“Kami berkomitmen untuk mengadakan lebih banyak acara 3×3, termasuk kompetisi tingkat nasional dan internasional, serta menghadirkan event FIBA 3×3 Challenger and Women Series World Tour ke tanah air pada pertengahan tahun depan,” jelas Ferry Kono.
“Kami akan mempelajari secara mendalam semua hal yang diperlukan untuk penyelenggaraan 3×3, termasuk strategi untuk meningkatkan pertumbuhan dan popularitas olahraga ini di Indonesia,” tambahnya.
“Kami berkomitmen untuk mengadakan lebih banyak acara 3×3, termasuk kompetisi tingkat nasional dan internasional, serta menghadirkan event FIBA 3×3 Challenger and Women Series World Tour ke tanah air pada pertengahan tahun depan,” jelas Ferry Kono.
FIBA 3×3 World Tour Final merupakan acara puncak dari rangkaian turnamen internasional yang mengumpulkan atlet-atlet terbaik dari seluruh dunia. Tim-tim yang mewakili kota-kota dari berbagai negara berhasil melaju ke final bergengsi ini setelah melalui serangkaian pertandingan di Masters dan Challengers. Keberhasilan mereka menembus babak final menjadi bukti kualitas dan dedikasi yang mereka tunjukkan selama kompetisi.
Sejak diluncurkan pada tahun 2012, FIBA 3×3 World Tour telah berkembang menjadi ajang utama untuk pertandingan basket jalanan di tingkat internasional. Turnamen ini terdiri dari berbagai jenis kompetisi yang dirancang untuk memberikan kesempatan bagi tim untuk mendapatkan poin, yang akan menentukan kelayakan mereka untuk berkompetisi di sirkuit profesional. Format yang dinamis dan kompetitif ini menarik perhatian banyak penggemar basket di seluruh dunia.
Selain menghadirkan kompetisi yang menegangkan, FIBA 3×3 World Tour Final juga menyuguhkan kontes dunk dan tantangan shoot-out, yang menjadi bagian integral dari turnamen. Pertunjukan tersebut tidak hanya menambah keseruan acara, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para atlet untuk menunjukkan keterampilan dan kreativitas mereka di lapangan. Hal ini menjadikan FIBA 3×3 World Tour lebih dari sekadar kompetisi, tetapi juga festival olahraga yang merayakan bakat dan semangat atlet.
Melihat ke depan, keterlibatan komunitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam meramaikan festival di tahun-tahun mendatang diharapkan akan menambah daya tarik acara ini di Indonesia. Dengan melibatkan masyarakat lokal, festival ini tidak hanya akan mempromosikan olahraga basket 3×3 tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang lebih meriah dan inklusif, menarik lebih banyak pengunjung dan peserta untuk berpartisipasi dalam perayaan olahraga ini.
( Sumber : Antara News )