Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari usai menghadiri pembukaan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 dan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke-5 di Abu Dhabi, Rabu (18/12/2024). (ANTARA/Rina Anggraini)
Jakarta – Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, mengatakan bahwa para pendekar pencak silat Indonesia tidak hanya bisa menjadi atlet, Selain berkompetisi, mereka memiliki tanggung jawab untuk mengenalkan dan menyosialisasikan pencak silat ke dunia internasional.
“Kita berusaha mendapatkan prestasi tapi yang jauh lebih penting yang harus dilakukan adalah menyosialisasikan bahwa pencak silat itu memang dari Indonesia untuk dunia,” kata Okto usai menghadiri pembukaan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 dan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke-5 di Abu Dhabi, Rabu (18/12).
Pernyataan Okto mengenai langkah strategis Indonesia jika pencak silat diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) menunjukkan komitmen negara dalam mempromosikan seni bela diri ini di tingkat internasional.
KOI dan PB IPSI memang berperan aktif dalam upaya pengakuan pencak silat oleh IOC. Kerja sama ini penting untuk memperkuat posisi pencak silat di kancah internasional. Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 dan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke-5 yang disebutkan oleh Okto merupakan momen strategis untuk menampilkan keindahan dan nilai-nilai pencak silat.
“Ini langkah kita menuju Olimpiade tahun-tahun berikutnya,” kata Okto.
Ketua Umum KOI menegaskan bahwa Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Uni Emirat Arab (UAE) adalah momen yang membanggakan bagi Indonesia. Ini menunjukkan pengakuan internasional terhadap pencak silat sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.
“Kita tahu bahwa pencak silat ini adalah heritage dari bangsa Indonesia,” ujarnya.
Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 dan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke-5 yang berlangsung dari 18 hingga 22 Desember di Uni Emirat Arab merupakan acara yang sangat signifikan. Diikuti oleh sekitar 1.100 atlet dari 55 negara.
Indonesia mengirimkan 78 atlet ke Abu Dhabi untuk berkompetisi dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat, sementara 115 atlet lainnya turut berpartisipasi dalam atraksi saat upacara pembukaan. Ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk menonjolkan keahlian dan budaya pencak silat di tingkat internasional.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI) Sugiono, yang juga merupakan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, bersama dengan Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia), dan Ahmad Belhoul Al Falasi, Menteri Olahraga Uni Emirat Arab, membuka kejuaraan pencak silat tingkat dunia.
Sumber Antaranews