Foto arsip – Pesepak bola PSM Makassar Victor Luiz (kanan) berusaha melewati pesepak bola Malut United Muhammad Alwi Slamat (kiri) pada pertandingan lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, Maluku Utara, Selasa (17/12/2024). PSM Makassar menahan imbang Malut United dengan skor 2-2.ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU (ANTARA FOTO/ANDRI SAPUTRA)
Jakarta – PSM Makassar mengajukan banding terkait insiden di mana dua belas pemain berada di satu lapangan selama pertandingan Liga 1 di Stadion Batakan, Balikpapan, pada 22 Desember lalu.
Komite Disiplin PSSI memberikan PSM surat keputusan pada 28 Desember yang menyatakan bahwa mereka kalah 0-3 dari Barito Putera, didenda sebesar Rp90 juta, dan dikurangi tiga poin.
“PSM Makassar telah mengajukan banding kepada Komite Banding PSSI pada pagi hari ini. Sesuai dengan Pasal 120, 121, dan 122 Kode Disiplin PSSI, PSM Makassar memiliki waktu hingga tujuh hari untuk menyampaikan memori banding,” tulis PSM dalam keterangan resmi pada Senin.
Manajemen PSM berharap Komdis PSSI meninjau kembali keputusan itu berdasarkan bukti dan fakta yang mereka berikan.
“Klub juga menegaskan komitmennya untuk terus menjunjung tinggi sportivitas dan integritas dalam kompetisi,” tulis PSM.
Muhammad Nur Fajrin, manajer PSM, menjelaskan bagaimana 12 pemain PSM bisa tampil di lapangan dalam konferensi pers klub PSM Senin.
Menurut Fajrin, masalah itu terjadi karena kesalahan teknis pada perangkat pertandingan.
Fajrin menyatakan bahwa pergantian pemain tim Juku Eja pada menit ke-96 telah dilakukan sesuai dengan peraturan, tetapi wasit tengah dan wasit cadangan tidak dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga 12 pemain klub tetap di lapangan.
Barito Putera melayangkan protes ke Komdis PSSI, tetapi PSM tidak mempersoalkan hal itu karena menganggapnya sebagai masalah teknis perangkat pertandingan.
Setelah hukuman tersebut, PSM menduduki peringkat ke-11 dengan 24 poin.
Sumber Antaranews