Pelatih Timnas Basket Indonesia Johannis Winar memberikan instruksi kepada anak asuhnya saat melawan Thailand dalam pertandingan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 di Indonesia Arena, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (24/11/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom/am.
Jakarta – Johannis Winar, yang juga dikenal sebagai Ahang, pelatih tim nasional bola basket putra Indonesia, mengatakan bahwa pemain basket muda yang ingin bermain untuk tim Merah Putih harus dalam kondisi “siap pakai” saat diperlukan.
Ia menyatakan bahwa pemilihan pemain untuk tim Indonesia telah berubah dari sebelumnya, karena saat ini timnas lebih memprioritaskan pemain yang dalam kondisi terbaik dan siap bermain kapan saja.
“Iya, pasti cari pemain yang sudah siap bermain dan berkompetisi, yang level bermainnya tinggi, jadi beda dengan dulu,” kata Ahang di Jakarta, Kamis.
Dia juga menyatakan bahwa inisiatif pengembangan seperti mendirikan Tim Indonesia Patriots hanya untuk memenuhi kebutuhan untuk mengembangkan pemain muda sebagai pemain basket profesional, dan mereka masih setengah jalan.
Setelah membangun skuad, mereka didorong untuk bergabung dengan liga sepak bola profesional seperti Indonesia Basketball League (IBL) agar mereka dapat berkembang secara mandiri.
Meskipun demikian, para pebasket yang tergabung dalam skuad yang dibentuk oleh Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) itu belum tentu akan dimasukkan ke dalam skuad timnas untuk memenuhi kebutuhan timnas.
“Tetapi kalau untuk timnas sekarang, sudah tidak bisa. Kami hanya akan memakai pemain yang siap pakai,” ujar pelatih lawas itu.
Ia juga mengatakan bahwa kebijakan ini dibuat untuk menghemat waktu untuk mengembangkan pemain karena persiapan timnas untuk turnamen atau kompetisi internasional sangat singkat.
sama seperti kualifikasi Grup A Window 2 FIBA Asia Cup 2025 yang akan berlangsung pada akhir Februari mendatang. Dia menambahkan bahwa persiapan untuk menghadapi itu hanya dua pekan, jadi pemain yang mungkin dipanggil saat ini hanya fokus untuk berlaga di IBL bersama klub masing-masing.
Selain itu, Ahang menyatakan bahwa prosedur perekrutan pelatih timnas telah berubah dari yang sebelumnya.
Sebab, pelatih timnas saat ini hanya dikontrak untuk melakukan kegiatan tertentu, berbeda dengan pelatih sebelumnya yang memiliki kontrak eksklusif untuk melatih timnas dan tidak diizinkan untuk bekerja untuk klub.
Sumber Antaranews