STY: Saya Bangga Telah Meninggalkan Pondasi Sepak Bola di Indonesia | Cabor.id

STY: Saya Bangga Telah Meninggalkan Pondasi Sepak Bola di Indonesia

Mantan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

Jakarta – Mantan pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong (STY), mengungkapkan kebanggaannya karena berhasil meninggalkan pondasi rancangan sepak bola selama masa baktinya di Indonesia.

“Saya sudah berada di Indonesia selama lima tahun dan saya telah bekerja sangat keras dan melakukannya dengan sangat baik. Saya bangga pada diri saya sendiri karena saya telah meninggalkan banyak pondasi di sepak bola Indonesia, jadi saya kembali (ke Korea Selatan) dengan sangat bangga,”

Shin Tae-yong

STY diangkat sebagai pelatih timnas Indonesia pada akhir 2019 oleh PSSI. Namun, pada 6 Januari lalu, PSSI memutuskan untuk mengakhiri kontrak pelatih asal Korea Selatan ini meskipun masih tersisa dua tahun.

“Saya sudah berada di Indonesia selama lima tahun dan saya telah bekerja sangat keras dan melakukannya dengan sangat baik. Saya bangga pada diri saya sendiri karena saya telah meninggalkan banyak pondasi di sepak bola Indonesia, jadi saya kembali (ke Korea Selatan) dengan sangat bangga,” kata Shin Tae-yong dikutip dari Yonhap News, Kamis.

Shin Tae-yong memang membuat gebrakan selama melatih tim Garuda dengan memutus satu generasi tim dan memberikan kesempatan bermain kepada para pemain muda. Langkah ini terbukti efektif, karena beberapa pemain muda seperti Marselino Ferdinan, Rizki Ridho, Asnawi Mangkualam, dan Pratama Arhan kini menjadi pilar penting dalam tim nasional.

Selain itu, STY menjadi pelatih pertama yang membawa tim Garuda ke babak 16 besar Piala Asia. STY, pelatih timnas Indonesia U-23 sebelumnya, juga berhasil membawa tim Garuda Muda ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

“Di belakang layar (pemecatan), semua orang di sini telah dengan antusias mendukung saya, jadi saya berdiri di sini dan saya yakin bahwa saya bisa pulang dengan senyuman,” ujar pelatih berusia 54 tahun tersebut.

“Meskipun saya akan kembali ke Korea Selatan, saya akan sering datang karena saya mencintai Indonesia, dan saya berharap dapat melihat (perkembangan sepak bola) di negara lain atau di Korea dengan cara yang lebih baik,” ujar mantan asisten pelatih Quensland Roar.

Sumber Antaranews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *