Manajer Arsenal Mikel Arteta. (c) AP Photo/Christian Bruna
Jakarta — Arsenal mengalami kekalahan mengejutkan dalam pertandingan melawan Inter Milan di babak penyisihan grup Liga Champions. Pertandingan yang berlangsung di Giuseppe Meazza, Kamis (7/11/2024) dini hari WIB berakhir dengan skor 0-1 untuk kemenangan tuan rumah.
Juru taktik The Gunners , Mikel Arteta menyayangkan bahwa Arsenal tidak mendapatkan penalti yang menurutnya jelas-jelas merupakan sebuah pelanggaran saat mereka mengalami kekalahan di Inter Milan.
“Kami diperlakukan sangat buruk. Itu tidak ada defleksi, tidak ada yang bisa Merino lakukan di kotak penalti, dia tidak dapat menghindar. Jika wasit memberi penalti, harusnya ada satu lagi 100 persen penalti untuk Arsenal,”
Mikel Arteta
Keputusan kontroversial wasit Istvan Kovacs pada laga tersebut juga dipertanyakan berbagai pihak, terutama Manajer Arsenal, Mikel Arteta.
Di pertandingan tersebut, satu-satunya gol diciptakan melalui eksekusi penalti Hakan Calhanoglu di menit ke-45+3 setelah wasit melihat Mikel Merino melakukan handsball di dalam kotak penalti.
Usai pertandingan, Arteta tak mampu menahan emosi. Dilansir TNT Sports, Mikel Arteta merasa kecewa dan tak segan-segan melontarkan kritik pedas terhadap keputusan wasit asal Hungaria itu.
“Kami diperlakukan sangat buruk. Itu tidak ada defleksi, tidak ada yang bisa Merino lakukan di kotak penalti, dia tidak dapat menghindar. Jika wasit memberi penalti, harusnya ada satu lagi 100 persen penalti untuk Arsenal,” ujar Mikel Arteta dengan nada emosi.
Seperti diketahui, kepala Merino terkena terjangan kiper Inter, Yann Sommer, saat berusaha menyambut umpan silang, namun wasit Istvan Kovacs mengesampingkan seruan untuk penalti dan insiden itu juga lolos dari tayangan VAR.
“Saya tidak mengerti , itu hanya sebuah defleksi,” ujar Arteta, ketika ditanya tentang Inter yang mendapat hadiah penalti atas handball yang dilakukan Merino.
“Tidak ada bahaya sama sekali, Anda tidak bisa bereaksi karena Anda sangat dekat, tetapi oke, mereka memutuskan itu adalah penalti.
“Kami diberitahu pada awal musim bahwa itu bukan penalti, itu sudah jelas. Hari ini adalah cerita yang berbeda.
Setelah pertandingan berakhir, perbedaan aturan handball antara Premier League dan UEFA menjadi perdebatan hangat. Wasit Premier League cenderung lebih ketat memberi penalti untuk pelanggaran handball, sementara UEFA tampaknya lebih bebas.
Kevin Friend, mantan wasit Premier League, menjelaskan bagaimana Premier League menafsirkan aturan handball berbeda dari UEFA.
“Pendekatan kami terkait handball, hanya ada sedikit perubahan dan penyesuaian,” kata Kevin Friend.
“Pada dasarnya kami mencari contoh-contoh di mana tangan jelas-jelas mengenai lengan tanpa alasan, tangan di atas kepala, atau menjauh dari tubuh untuk sengaja menghalangi bola masuk ke kotak penalti atau gawang.” Tambahnya.
Sumber Bola.com