Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn. Marciano Norman (kanan) bersama dengan Ketua Umum PBTI, Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon (kiri) dalam acara pembukaan International Referee Seminar (IRS) & International Referee Refresher Cource (IRRC) di Jakarta, Jumat (8/11/2024). (ANTARA/HO-KONI Pusat)
Jakarta – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI Purn. Marciano Norman memberikan apresiasi tinggi upaya dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) dalam meningkatkan kualitas wasit melalui seminar International Referee Seminar (IRS) & International Referee Refresher Cource (IRRC) yang berlangsung mulai 8 hingga 16 November mendatang di Jakarta.
“Kegiatan IRS & IRRC sangat penting untuk prestasi olahraga Indonesia karena kita juga harus memiliki wasit yang berprestasi dunia, bukan hanya atlet,” kata Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman
Seminar International Referee Seminar (IRS) & International Referee Refresher Cource (IRRC) merupakan pelatihan di bawah naungan World Taekwondo, untuk pelatihan ini dibagi menjadi dua kategori yakni Kyourugi dimulai 8-11 November, lalu Poomsae dimulai 12-16 November.
“Kegiatan IRS & IRRC sangat penting untuk prestasi olahraga Indonesia karena kita juga harus memiliki wasit yang berprestasi dunia, bukan hanya atlet,” kata Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat.
“Oleh karenanya, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PBTI karena telah merebut kepercayaan internasional untuk menjadi tuan rumah kali ini,” imbuh Marciano Norman.
Sebanyak 35 delegasi dari seluruh negara hadir di seminar ini, dengan total 298 peserta, termasuk 178 peserta seminar kategori Kyorugi dan 120 peserta kategori Poomsae.
Ketua Umum PBTI Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon berharap seminar ini akan membantu meningkatkan reputasi Indonesia di dunia taekwondo dalam komunitas taekwondo internasional.
“Kami ingin memperlihatkan bagaimana kondisi Indonesia, tadi kami perlihatkan dari upacara pembukaan (penampilan seni). Acara ini bertujuan (untuk) meningkatkan olahraga taekwondo di tingkat global, dengan tema Unity in Diversity,” ujar Richard Taruli.
Sumber Antaranews