Petenis Tiongkok Zheng Qinwen.sumber: (BBC)
Jakarta – Pada pertandingan yang mendebarkan di semifinal WTA Finals Riyadh, pada hari Jumat (8/11), Juara Olimpiade Paris Zheng Qinwen terus menunjukkan dominasinya di dunia tenis dengan berhasil mengalahkan Barbora Krejcikova dengan skor 6-3, 7-5. Dengan kemenangan ini, Zheng mengamankan tempatnya di babak puncak turnamen bergengsi tersebut.
Petenis muda yang berusia 22 tahun asal China tersebut mencapai final pada hari Sabtu, dalam penampilan pertamanya di turnamen akhir tahun yang bergengsi itu.
“Saya tahu setelah Wimbledon saya mengalami kesulitan besar. Saya tidak tampil baik di Roland Garros. Saya tidak tampil baik di Wimbledon. Saya pikir semuanya ada alasannya,” kata Zheng
Sejak Wimbledon, Zheng, yang berada di posisi unggulan ketujuh, telah memenangi 31 dari 36 pertandingan, menjadi yang terbanyak di antara petenis WTA Tour selama periode tersebut.
“Saya tahu setelah Wimbledon saya mengalami kesulitan besar. Saya tidak tampil baik di Roland Garros. Saya tidak tampil baik di Wimbledon. Saya pikir semuanya ada alasannya,” kata Zheng, dikutip dari WTA, Sabtu.
“Setelah itu, meskipun saya adalah juara Olimpiade, saya mencoba menjaga mentalitas saya tetap stabil, tidak santai. Sepertinya itu berhasil. Saya masih menjaga motivasi saya cukup tinggi.”
Zheng berhasil keluar dari kesulitan dengan melakukan servis keras setelah beberapa kesempatan ditekan. Ia melakukan tiga ace dalam perjalanannya untuk memimpin 3-0. Strategi Krejcikova adalah masuk ke net jika memungkinkan, tetapi kekuatan Zheng membuatnya cukup sulit melakukannya.
Melakukan servis saat kedudukan 2-5, Krejcikova menyelamatkan dua set point untuk tetap bertahan di set pertama. Zheng kemudian mengubah set ketiganya menjadi satu gim dengan tepat dengan sebuah ace.
Pada gim pertama dan ketiga set ketiga, Zheng mematahkan servis Krejcikova dan unggul 3-0 lagi. Namun, Krejcikova membalas dengan break, membuatnya menyamakan kedudukan di set tersebut.
Saat melakukan servis pada kedudukan 5-5, Krejcikova melakukan pukulan forehand yang terlalu panjang, yang merupakan kesalahan fatal.
Karena itu, Zheng harus melakukan servis jika dia ingin menang. Ia mengonversi kedua poin pertandingan setelah menyelamatkan break point.
Petenis asal China, Zheng Qinwen kembali mengukir sejarah untuk negaranya.
Ia adalah petenis China pertama di Era Open yang mencapai 50 kemenangan tingkat WTA dalam satu tahun, dengan rekor menang-kalah 52-17 tahun ini. Dia juga adalah petenis Asia kedua yang mencapai final tunggal di WTA Finals setelah Li Na (2013).
Sumber Antaranews