Pembalap sepeda asal Indonesia,Muhammad Herlangga, mengikuti France Prudential Singapore Criterium ketiga di Singapura. Bukan hanya diikuti oleh pembalap sepeda se Asia Tenggara saja, melainkan juga menjadi ajang perpisahan bagi legenda balap dunia yang telah memenangkan 35 stage Tour de France, Mark Cavendish.(Sumber photo: Internet)
Jakarta – Kebanggaan menyelimuti dunia balap sepeda Indonesia setelah salah satu pembalap nasional, Muhammad Herlangga, berkesempatan untuk mengikuti France Prudential Singapore Criterium ketiga di Singapura Bukan hanya diikuti oleh pembalap sepeda se Asia Tenggara saja, melainkan juga menjadi ajang perpisahan bagi legenda balap dunia yang telah memenangkan 35 stage Tour de France, Mark Cavendish.
“Momen farewell dengan Sir Mark sangat berkesan, terutama ketika semua orang mengangkat roda sepeda mereka kemudian Mark Cavendish lewat di tengah barisan peloton,” ungkap antusias Muhammad Herlangga, atlet Nusantara Cycling Team yang juga pertama kali berkompetisi di Tour de France Singapore Criterium, Jumat (22/11/2024).
Dalam cuaca panas dan lembap, Singapore Criterium menghadirkan balapan sprint yang menantang. Para atlet dari seluruh dunia bersaing dengan atlet profesional terkenal seperti Biniam Girmay, yang memenangkan Green Jersey di stage 3, 8, dan 12 Tour de France tahun ini, dan Jasper Philipsen, yang memenangkan podium di stage 16. Mereka menempuh lintasan sejauh 57,5 km (25 lap x 2,3 km) dan sebelum Criterium dimulai, mereka bersaing dalam kategori Team Time Trial sejauh 2,3 km.
Aiman Cahyadi dari TSG, pemegang gelar Tim Nomor 1 Asia 2024 dan kebanggaan Asia Tenggara, mengatakan dia hanya menikmati balapan tanpa target.
“Kami hanya menikmati balapan akhir pekan ini, dan berharap bisa memberikan yang terbaik,” katanya.
Pembalap Polygon Arfan Faisal, yang mewakili Team Singapore, menyatakan bahwa dia sangat bangga memiliki kesempatan untuk bersaing dengan pembalap terkenal. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan ketekunan, keberanian, dan kerja keras.
“Besok, kami akan memberikan segalanya dan melihat sejauh mana kami bisa mendorong diri kami,”katanya.
Di PRURide Seeker’s Mixed Open Criterium, pembalap Polygon juga bersinar. Atlet Nasional Singapura Riyadh Hakim menempati posisi ketiga dan membawa pulang trofi. Kali ini, Polygon Helios A8X digunakan oleh pembalap yang dikenal dengan Polygon Synclinenya.
Aiman Cahyadi juga mengatakan bahwa dia bangga menjadi anak Indonesia.
“Sebagai orang Indonesia, saya bangga menggunakan Polygon. Kita semua harus bangga karena Polygon mewakili Asia Tenggara. Rasanya luar biasa bisa berada di peloton bersama para profesional,” ujar Juara Nasional ITT Indonesia ini, yang juga senang berbagi lintasan dengan tim elit Tour de France.
Ajang ini tidak hanya menjadi kesempatan bagi pembalap Indonesia untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka, tetapi juga sebagai platform untuk meningkatkan popularitas balap sepeda di tanah air.
Sumber Liputan6