Gelandang Malaysia, Mohamadou Sumareh, melakukan selebrasi usai membobol gawang Indonesia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). Indonesia takluk 2-3 dari Malaysia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)
Jakarta – Jika Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) ingin mengejar prestasi Timnas Indonesia melalui program naturalisasi, mereka harus berusaha serius. Negeri Jiran itu akan menghadapi banyak tantangan.
Sangat penting bagi mereka untuk memiliki individu seperti Erick Thohir, seperti yang dimiliki Indonesia. Ketum PSSI memiliki koneksi global yang kuat dan kemampuan lobi yang kuat.
“Faktor migrasi penduduk di masa lalu itu yang kurang dimiliki Malaysia. Sementara Timnas Indonesia sangat mudah menaturalisasi pemain, karena warga diasporanya menyebar luas. Terutama keturunan dari Belanda,”
Raja Isa Raja Akram Syah
Selain itu, keberhasilan Indonesia dalam melakukan naturalisasi adalah hasil dari dukungan penuh pemerintah dan pihak-pihak yang terlibat dalam sepakbola. Malaysia juga harus memiliki kekuatan ini.
Jumlah penduduk Indonesia, yang berjumlah 270 juta orang, juga merupakan modal besar. Kisah migrasi orang Indonesia ke Belanda selama masa penjajahan telah menghasilkan generasi yang menyukai sepak bola.
Inggris pernah menduduki Malaysia untuk waktu yang lama. Namun, sebagai anggota Negara Persemakmuran, Malaysia seharusnya dapat memanfaatkan koneksi itu untuk menelusuri jejak silsilah orang-orangnya yang meninggalkan negara asalnya untuk tinggal di luar negeri.
“Faktor migrasi penduduk di masa lalu itu yang kurang dimiliki Malaysia. Sementara Timnas Indonesia sangat mudah menaturalisasi pemain, karena warga diasporanya menyebar luas. Terutama keturunan dari Belanda,” kata Raja Isa Raja Akram Syah.
“Faktor migrasi penduduk di masa lalu itu yang kurang dimiliki Malaysia. Sementara Timnas Indonesia sangat mudah menaturalisasi pemain, karena warga diasporanya menyebar luas. Terutama keturunan dari Belanda,” kata Raja Isa Raja Akram Syah.
Raja Isa melihat beberapa pemain asing yang bagus di Liga Super Malaysia, tetapi mereka tidak cukup untuk menjadi kekuatan utama Timnas Harimau Malaya dalam jangka panjang.
“Sesuai regulasi FIFA pemain asing yang bisa dinaturalisasi harus tinggal di sebuah negara selama lima tahun beruntun. Saya lihat di Liga Malaysia ada pemain asing bagus. Tapi usia mereka di atas 27 tahun. Ini untuk jangka panjang tak bagus,” ucapnya.
Sumber Bola.com