Pemain Minnesota Timberwolves, Donte DiVincenzo (kiri), berusaha melewati bintang LA Lakers, LeBron James, dalam laga lanjutan NBA. (ANTARA/AFP/DAVID BERDING)
Jakarta – Minnesota Timberwolves menunjukkan performa impresif saat mengalahkan Los Angeles Lakers dengan skor 109-80 di Target Center, Minnesota, pada Selasa WIB.
Kemenangan ini menjadi sorotan karena Timberwolves mampu mendominasi permainan dan membatasi Lakers ke titik terendah mereka dalam mencetak poin sejak kekalahan 122-73 dari Dallas Mavericks pada tahun 2017. Tim ini memperlihatkan kebangkitan yang signifikan di tengah musim, dengan catatan 10 kemenangan dan 10 kekalahan (10-10).
Julius Randle menjadi bintang dalam pertandingan ini, memimpin serangan Timberwolves dengan mencetak 18 poin. Selain itu, Rudy Gobert menunjukkan kemampuannya sebagai pemain center terbaik dengan mencatatkan 17 poin dan 12 rebound. Keduanya berkontribusi besar dalam menjaga momentum Timberwolves dan memastikan kontrol penuh atas pertandingan yang berlangsung.
Timberwolves juga mendapatkan dukungan dari Naz Reid dan Nickeil Alexander-Walker, yang masing-masing mencetak 15 poin. Penampilan kolektif tim ini menunjukkan bahwa mereka mampu berfungsi dengan baik sebagai unit, meskipun bintang muda mereka, Anthony Edwards, hanya mampu mencetak delapan poin dengan akurasi 3 dari 13 tembakan. Hal ini menunjukkan bahwa Timberwolves memiliki kedalaman tim yang kuat untuk meraih kemenangan, bahkan ketika salah satu pemain utamanya tidak tampil maksimal.
Dengan hasil ini, Timberwolves tidak hanya meraih kemenangan penting, tetapi juga membangun kepercayaan diri menjelang pertandingan-pertandingan mendatang. Kinerja solid mereka di lapangan menjadi sinyal positif bagi penggemar dan pelatih, yang berharap tim ini dapat mempertahankan momentum dan bersaing lebih baik di sisa musim.
Rudy Gobert, yang telah meraih gelar NBA Defensive Player of the Year sebanyak empat kali, kembali menunjukkan kualitas pertahanannya yang luar biasa dalam pertandingan melawan Los Angeles Lakers. Gobert berhasil mencuri bola dari operan Max Christie dan segera mencetak dunk cepat, yang semakin menambah tekanan pada tim Lakers. Aksinya ini mencerminkan kemampuan defensifnya yang membuatnya menjadi salah satu pemain bertahan terbaik di liga.
Timberwolves tampil mengesankan dengan menyelesaikan pertandingan dengan 15 tembakan tiga poin dari 35 upaya dan mencetak 20 poin dari serangan balik cepat. Kinerja kolektif tim ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengandalkan satu atau dua pemain, tetapi mampu berkontribusi secara merata.
Di sisi lain, penampilan Lakers yang sebelumnya menjanjikan kini terlihat kurang konsisten, meskipun mereka mencatatkan rekor 12-9. LeBron James mengalami kesulitan dengan akurasi tembakannya, gagal mencetak tripoin dalam 19 percobaan terakhir dan hanya meraih 10 poin dengan 4 dari 16 tembakan.
D’Angelo Russell, yang baru saja kembali dari sakit, menjadi pencetak poin terbanyak untuk Lakers dengan 20 poin, sementara Anthony Davis menambah 12 poin dan 11 rebound. Meskipun ada beberapa pemain yang menunjukkan performa positif, Lakers harus segera menemukan kembali ritme permainan mereka untuk bersaing di papan atas klasemen. Keberhasilan Timberwolves dalam memanfaatkan kelemahan lawan menegaskan pentingnya konsistensi dalam kompetisi yang ketat ini.
Pada kuarter pertama musim ini, pelatih rookie Los Angeles Lakers, J.J. Redick, mengungkapkan bahwa timnya masih menghadapi masalah konsistensi. Setelah memulai musim dengan beberapa kemenangan, kekalahan kelima dalam tujuh pertandingan terakhir menunjukkan penurunan performa yang signifikan. Hal ini menjadi perhatian bagi tim yang ingin kembali bersaing di papan atas klasemen NBA.
Lakers akan menghadapi tantangan tambahan setelah kemenangan tipis 105-104 melawan Utah Jazz sehari sebelumnya, terutama dalam perjalanan lintas zona waktu yang dapat memengaruhi stamina pemain. Pada pertandingan pembuka musim ini, Lakers berhasil mengalahkan Minnesota Timberwolves dengan skor 110-103, di mana Anthony Davis tampil gemilang dengan mencetak 36 poin dan meraih 16 rebound. Namun, performa yang tidak konsisten di pertandingan berikutnya membawa mereka dalam situasi yang sulit.
Sementara itu, Timberwolves menunjukkan kekuatan defensif yang mengesankan, berhasil menahan lawan di bawah 100 poin untuk kedua kalinya secara berturut-turut dan keempat kalinya di musim ini. Musim lalu, Minnesota memimpin liga dalam hal pertahanan, mencatatkan 23 kali menahan lawan di bawah 100 poin.
Selain itu, Timberwolves akan bermain melawan Los Angeles Clippers pada hari Kamis, sementara Los Angeles Lakers akan melawan Miami Heat pada hari yang sama.
( Sumber : Antara News )