Arsip foto – Ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani beraksi melawan rekan senegaranya Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana pada semifinal Hong Kong Open 2024 di Hong Kong Coliseum, Sabtu (14/9/2024). ANTARA/HO-PBSI.
Jakarta – Ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani mengungkapkan suka dan duka tentang tantangan mengikuti turnamen global sebagai atlet nonpelatnas atau atlet profesional.
“Kalau dibilang nyaman (sebagai atlet profesional), iya, cuma kita juga struggle di luar, karena tidak ada sparring (partner) dan lainnya,” ungkap Sabar saat ditemui di sela-sela Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2024 di GOR UNJ Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (5/12) malam.
Ganda putra peringkat dunia ke-11 tersebut mengungkapkan bahwa mereka telah mengalami berbagai momen menarik saat mengelola administrasi perjalanan untuk turnamen yang mereka ikuti. Pengalaman ini menjadi bagian penting dari perjalanan karier mereka sebagai atlet.
“Itu memang lumayan ribet karena (untuk mengikuti) turnamen (dunia) kita butuh visa, akreditasi. Untungnya kita berdua ada istri yang sangat membantu untuk mengisi form, book tiket, book hotel, dan lainnya,” kata Sabar.
Karena Sabar dan Reza merupakan atlet profesional yang tidak tergabung dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas), mereka harus mengurus semua detail perjalanan sendiri. Ini termasuk membeli tiket transportasi, mencari tempat menginap, dan menanggung biaya lain yang diperlukan selama mengikuti kompetisi.
“Itu memang lumayan ribet karena (untuk mengikuti) turnamen (dunia) kita butuh visa, akreditasi. Untungnya kita berdua ada istri yang sangat membantu untuk mengisi form, book tiket, book hotel, dan lainnya,” kata Sabar.
Sabar kemudian menceritakan kisahnya tentang ketika pesawatnya tertinggal di Negeri Gajah Putih, Thailand.
“Memang harus (mengurus) semuanya sendiri, jadi itu lumayan sulit. Kami pernah ketinggalan pesawat karena waktu itu terlalu banyak opsi dan salah book tiket. Untungnya cuma di Thailand waktu itu,” ujar dia menambahkan.
Meskipun mereka mengalami berbagai pengalaman positif dan negatif sebagai atlet yang tidak berpartisipasi dalam pelatnas, Sabar dan Reza menyatakan bahwa mereka terbuka untuk pertimbangan untuk ditarik kembali ke pelatnas.
“Belum ada obrolan khusus dari pelatnas juga. Kita discuss kalau ada tawaran itu dari pelatnas. Untuk kondisi sekarang dengan kami menjadi sparring (di pelatnas pun) oke buat kita berdua karena kita ada kontrak juga dari sponsor. Tapi, ya, who knows ke depannya (bakal seperti apa),” ujar Sabar.
( Sumber : Antara News )