Ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi berfoto setelah melakukan wawancara dengan awak media di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (6/12/2024). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Jakarta – Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, dua ganda putri Indonesia, sangat menantikan debut mereka di turnamen puncak tahunan BWF World Tour Finals (WTF) 2024, yang akan berlangsung di Hangzhou, China, dari tanggal 11 hingga 15 Desember.
“Sejauh ini persiapan kami sangat baik, dan perasaan kami excited, dan tentunya semangat untuk pertandingan nanti di World Tour Finals,” kata Tiwi seperti dilansir Antara di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat.
“Sama seperti Tiwi, persiapan kami sejauh ini baik. Kami berusaha, apa yang kami kurang akan kami tingkatkan, dan yang sudah baik berusaha diteruskan,” ujar Ana menambahkan.
Ganda putri peringkat 10 dunia, Ana dan Tiwi, mengungkapkan bahwa kompetisi mereka di Hangzhou pekan depan akan sangat ketat. Mereka akan menghadapi tujuh pasangan kuat dari berbagai negara, menjadikan turnamen ini sebagai tantangan besar bagi mereka.
Pasangan Indonesia ini akan bersaing melawan sejumlah tim tangguh, termasuk Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dari China, Liu Sheng Shu/Tan Ning dari China, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi dari Jepang, Baek Ha Na/Lee So Hee dari Korea Selatan, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dari Malaysia, serta Nami Matsuyama/Chiharu Shida dari Jepang.
Selain itu, mereka juga akan berhadapan dengan Treesa Jolly dan Gayatri Pullela dari India, yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
“Persaingan sudah pasti ketat karena semuanya (pasangan) bagus. Namun, kami harus siap melawan siapa saja. Terpenting menyiapkan diri kami sendiri. Kalau sudah siap, melawan siapa saja pasti bisa,” kata Ana.
Ana dan Tiwi menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia di sektor ganda putri. Setelah menunjukkan konsistensi yang baik dalam beberapa turnamen Asia terbaru, mereka berhasil mengamankan tempat di WTF 2024, menandai pencapaian penting dalam karier mereka.
Meski demikian, keduanya mengakui bahwa mereka tidak menetapkan target yang terlalu tinggi untuk debut mereka di WTF. Mereka lebih memilih untuk fokus pada permainan mereka dan berusaha memberikan yang terbaik tanpa tekanan berlebihan, sambil tetap menghormati lawan-lawannya yang kuat di kompetisi internasional.
“Kalau target tidak mau muluk-muluk, kami hanya ingin melakukan terbaik dan ingin melewati babak grup,” kata Tiwi.
“Kata pelatih, pokoknya do your best, bermain nothing to lose, yang penting bisa mengeluarkan semua kemampuan,” ujarnya menambahkan.
( Sumber : Antara News )