PSSI Fokus Dongkrak Peringkat Timnas Sepak Bola Pantai | Cabor.id

PSSI Fokus Dongkrak Peringkat Timnas Sepak Bola Pantai

Tim NTT-B berhadapan dengan tim Bali-A pada putaran nasional grup A Piala Bola Pantai Indonesia 2024 di Pantai Legian, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (13/12/2024) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Kuta, Bali – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kini tengah fokus untuk meningkatkan peringkat tim nasional (timnas) sepak bola pantai, yang saat ini berada di peringkat ke-83 menurut Organisasi Sepak Bola Pantai Dunia (BSWW) per November.

“Sepak bola pantai harus kami dorong,” kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir di sela turnamen Piala Bola Pantai Indonesia di Pantai Legian, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Menurut dia, untuk mengembangkan sepak bola pantai, diperlukan program yang konsisten dan dukungan dari semua pihak yang terlibat. Hal ini mencakup kerjasama antara PSSI, asosiasi, pelatih, dan pemain.

“Baik yang di PSSI, di Asprov, asosiasi harus bersatu dengan satu tujuan, memastikan sepak bola pantai itu bangkit tanpa ada pemikiran sendiri-sendiri,” imbuh Menteri BUMN itu.

Selain fokus pada sepak bola pantai, PSSI juga mengungkapkan bahwa tim nasional futsal Indonesia telah menunjukkan perkembangan positif. Hal ini terbukti dengan keberhasilan mereka menjadi juara ASEAN atau Piala AFF 2024 setelah mengalahkan Vietnam dengan skor 2-0 di Thailand pada 10 November.

Meskipun meraih prestasi tersebut, PSSI mengakui bahwa masih ada ruang untuk perbaikan. Diperlukan koreksi dan evaluasi lebih lanjut untuk meningkatkan kinerja timnas futsal agar dapat bersaing di tingkat yang lebih tinggi di masa mendatang.

“Mungkin PSSI lebih terfokuskan kepada sepak bola yang 11 lawan 11, itu pun ada yang pria, ada yang wanita harus kami dorong. Futsal harus kami dorong, sepak bola pantai juga,” imbuhnya.

Ia mengharapkan kompetisi sepak bola pantai dikelola oleh perusahaan swasta, begitu juga dengan kompetisi di daerah yang dilakukan oleh Asosiasi Provinsi (Asprov).

“Kita jangan jadi menara gading terus, semua harus terpusat. Saya tidak mau. Yang terpusat ada, yang daerah juga ada,” katanya.

Untuk pelaksanaan turnamen sepak bola pantai mendatang, Erick menginginkan adanya peningkatan dengan memasukkan unsur hiburan. Hal ini diharapkan menjadi salah satu strategi dalam mendukung pariwisata nasional.

Saat ini, berlangsung turnamen sepak bola pantai di Pantai Legian, Kabupaten Badung, Bali, pada tanggal 13-14 Desember. Turnamen tahun ini diikuti oleh delapan tim dari tiga provinsi: Bali, NTT, dan NTB, termasuk tim nasional sepak bola pantai.

Tim-tim yang berpartisipasi terbagi ke dalam dua grup, yaitu Timnas Bola Pantai A, Timnas Bola Pantai B, Tanjung Benoa BS (Bali-A), PS Brilian (Bali-B), Flobamora Dewata (NTT-A), Lembor Dewata FC (NTT-B), Retro Beach Soccer Club (NTB), dan BS (NTT-C).

Berdasarkan data PSSI, sepak bola pantai dimainkan di lapangan berpasir dengan kedalaman maksimal 40 cm. Panjang lapangan berkisar antara 35 hingga 37 meter, sedangkan lebar lapangan antara 26 hingga 28 meter. Jarak titik penalti dari gawang adalah sembilan meter, dengan masing-masing tim terdiri dari lima pemain, termasuk penjaga gawang, serta tujuh hingga sembilan pemain cadangan.

Setiap pertandingan sepak bola pantai berlangsung selama 36 menit yang dibagi menjadi tiga babak, masing-masing berdurasi 12 menit. Terdapat waktu jeda selama tiga menit di antara setiap babak.

Jika diperlukan babak tambahan, durasinya adalah tiga menit per babak, dengan jeda tiga menit sebelum dimulai. Apabila pertandingan masih berakhir imbang setelah waktu tambahan, pemenang akan ditentukan melalui tendangan dari titik penalti sesuai dengan ketentuan dalam Beach Soccer Laws of the Game.

“Saya harap ke depan paling tidak sesuai dengan anggota asosiasi itu delapan ke depan kalau bisa ada delapan provinsi (berpartisipasi) supaya bisa melahirkan timnas yang baik,” katanya.

Sumber Antaranews


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *