Petarung Indonesia Hendrasswari Bayu (atas) bertanding melawan petarung Mesir Ebrahim Dalia (bawah) pada babak semi final katagori senior putri 47,6 Kg dalam GAMMA World MMA Championships 2024 di Dewa United Arena, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (13/12/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
Jakarta – Atlet putri Indonesia, Bayu Peni Hendrasswari, sukses meraih medali emas di kategori -47,6 kg dalam kejuaraan dunia GAMMA World MMA Championships 2024 yang berlangsung di Dewa United Arena, Banten, pada Sabtu lalu. Kemenangan ini menambah deretan prestasi Peni di dunia mixed martial arts (MMA) dan semakin mengukuhkan namanya sebagai salah satu atlet andalan Indonesia.
Kepastian medali emas bagi Peni diraih setelah ia mengalahkan lawan asal Nikaragua, Ana Cruz, dalam laga final yang berlangsung sengit selama tiga ronde. Pertarungan ini menunjukkan kemampuan Peni dalam menghadapi tekanan dan strategi yang matang dalam mengatur ritme pertarungan. Dengan semangat juang yang tinggi, Peni berhasil menunjukkan performa terbaiknya di hadapan para penonton.
Dalam wawancara setelah pertandingan, Peni menjelaskan bahwa fokus utamanya adalah pada diri sendiri dan pelaksanaan strategi game plan yang telah disusun sebelumnya. Ia memilih untuk bermain dalam gaya stand-up, menghindari penggunaan teknik grappling yang mungkin tidak menguntungkan baginya dalam pertarungan tersebut. Keputusan ini terbukti efektif, dan Peni merasa bangga bisa mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia MMA.
“Karena saya cukup sadar diri kalau di grappling saya masih kurang. Jadi saya harus putar otak bagaimana caranya saya bisa mengalahkan lawan saya,” kata Peni usai pertandingan.
“Saya fokus sama diri saya sendiri. Karena dari Pertacami sendiri sudah berusaha sebaik mungkin buat saya memberikan fasilitas yang terbaik. Jadi, saya juga harus balas dengan prestasi yang terbaik.”
Di kelas yang sama, atlet Persatuan Tarung Campuran Indonesia (Pertacami), Novita Dwi Darmayanti, berhasil meraih medali perunggu setelah mengalami kekalahan dari Ana Cruz pada babak semifinal yang berlangsung pada Jumat (13/12). Meskipun gagal melaju ke final, pencapaian Novita tetap membanggakan dan menunjukkan potensi besar atlet-atlet Indonesia di ajang internasional.
Selain keberhasilan Novita, Indonesia juga mencatatkan prestasi gemilang lainnya dengan meraih satu medali emas di kategori senior dan tiga medali perak. Medali perak diraih oleh Abdul Sofyan di kategori -65,8 kg Striking, Vallensia Fahira Hotmauli di kategori 52,2 kg Striking, dan Puja Riyaya di kategori -70,3 kg Striking. Dengan hasil ini, Indonesia menunjukkan bahwa mereka memiliki banyak talenta di dunia tarung campuran dan siap bersaing di kejuaraan dunia.
“Untuk secara keseluruhan, atlet kami ini memang ya kami sudah memaksimalkan. Ya itu yang kami bisa persembahkan dan memang yang terbaik dari kami dan tentunya terbaik juga dari luar negeri yang mereka turunkan,” ujar pelatih kepala tim senior Pertacami Yani Mandey.
Indonesia berhasil meraih 11 medali perunggu di GAMMA World MMA Championships 2024, dengan atlet-atlet seperti Toni Kristian Hutapea, River Oktaviano, dan Viona Amalia Adinda Putri, serta sejumlah nama lainnya seperti Novia Pesik, Aprilia Eka Putri, dan Denni Liza Prisilla Ginting. Pencapaian ini menunjukkan komitmen dan kerja keras para atlet dalam mempersiapkan diri untuk kompetisi tingkat dunia, meskipun belum berhasil meraih medali emas atau perak di kategori tersebut.
Kejuaraan GAMMA World MMA Championships 2024 mempertandingkan dua kategori, yakni junior U-18 dan senior. Di kategori junior, Indonesia berhasil mengantongi dua medali emas, empat medali perak, dan tiga medali perunggu. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan potensi besar atlet muda Indonesia, tetapi juga menandakan bahwa negara kita semakin diperhitungkan dalam dunia mixed martial arts di level internasional.
( Sumber : Antara News )