Pebasket Satria Muda Pertamina Jakarta Avan Seputra (tengah) mendapatkan pengawalan ketat dari pebasket Ksatria Bengawan Solo Bryan Adha Elang Praditya (kanan) dan Esha Lapian (kiri) dalam laga penyisihan Grup A IBL All Indonesian Piala Menpora di Hall Basket Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (22/9/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/app/Spt
Jakarta – Secara mengejutkan, Satria Muda Pertamina Jakarta memilih untuk merekrut Bryan Adha Elang Praditya alih-alih Randy Prasetya guna memperkuat tim menyongsong Indonesian Basketball League (IBL) 2025. Keputusan ini cukup mengejutkan bagi banyak pihak, terutama mengingat Bryan sebelumnya bergabung dengan Kesatria Bengawan Solo.
Menurut informasi yang dilaporkan oleh laman IBL di Jakarta pada Kamis, perpindahan Bryan dari Kesatria ke Satria Muda tidak diprediksi sebelumnya. Sebelumnya, rumor yang beredar lebih banyak mengarah kepada Randy Prasetya, mantan pemain Satya Wacana Salatiga, yang diperkirakan akan menjadi pilihan utama bagi klub kebanggaan Jakarta itu.
Namun, Satria Muda justru memilih Bryan sebagai tambahan untuk memperdalam skuad yang sudah dihuni oleh pemain-pemain berkualitas seperti Abraham Damar Grahita dan rekan-rekannya. Keputusan ini mencuri perhatian, mengingat Bryan memiliki rekam jejak yang tidak begitu mengesankan di klub sebelumnya.
Pemain berpostur tinggi 1,96 meter ini dilepas oleh Kesatria pada 6 Desember lalu. Selama berada di klub tersebut sejak 2022, Bryan tidak pernah bermain lebih dari tujuh menit per laga, yang menyebabkan kontribusi poin rata-ratanya menurun secara signifikan. Ironisnya, dia hanya tampil dalam empat pertandingan selama babak reguler.
Sebagai seorang rookie, Bryan awalnya menunjukkan potensi saat memperkuat Satya Wacana Salatiga di bawah pelatih Efri Meldi. Namun, setelah berpindah ke Prawira Bandung dan kemudian ke Kesatria, ia kesulitan untuk mendapatkan tempat di tim utama, sehingga performanya tidak berkembang.
Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2021, Bryan mencetak rata-rata 8,2 poin per gim (ppg), 9,1 rebound per gim (rpg), dan 2,1 assist per gim (apg) dalam 15 pertandingan. Namun, setelah pindah ke Prawira dan Kesatria, penampilannya terus menurun, menimbulkan rasa penasaran di kalangan penggemar tentang keputusan Satria Muda.
Dengan kedatangan Bryan ke Satria Muda, yang merupakan runner-up IBL 2024, banyak pertanyaan muncul dari fans mengenai apakah ia dapat kembali menemukan performa terbaiknya. Tim Satria Muda saat ini didominasi oleh pemain muda, mencerminkan semangat peremajaan yang menjadi salah satu fokus utama klub.
Kedatangan Bryan juga membawa peluang baginya untuk bermain kembali dengan Antoni Erga, yang sebelumnya menjadi andalan di Satya Wacana pada musim 2020 dan 2021. Sinergi antara keduanya diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Satria Muda di musim mendatang.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Satria Muda harus melihat apakah Bryan dapat beradaptasi dan memberikan kontribusi yang signifikan untuk tim, serta membantu mereka meraih kesuksesan di IBL 2025.
( Sumber : Antara News )