Herry Iman Pierngadi (Foto: Dok. PP PBSI)
Jakarta – Bulutangkis, yang merupakan cabang olahraga andalan Indonesia, kini memasuki babak baru setelah hengkangnya beberapa pelatih top dari Pelatnas PBSI.
Seperti yang diketahui, M. Fadil Imran bertanggung jawab atas PP PBSI, yang melakukan berbagai perubahan. Hal yang paling menonjol adalah rekrutmen terbuka untuk pelatih teknik dan tim pendukung.
Dengan adanya rekrutmen terbuka ini, seluruh jabatan pelatih di Cipayung akan dikosongkan sementara hingga pengumuman pelatih baru.
PBSI memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siapa saja yang berminat untuk mengajukan diri sebagai pelatih, dengan sejumlah syarat yang telah ditetapkan. Lowongan ini terbuka tidak hanya bagi pelatih dari dalam negeri, tetapi juga pelatih dari luar negeri, termasuk mereka yang sebelumnya menjabat di Pelatnas PBSI.
Salah satu alasan utama di balik rekrutmen terbuka ini adalah penurunan prestasi bulutangkis Indonesia selama setahun terakhir. Gagalnya tim bulutangkis Indonesia untuk meneruskan tradisi meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 menjadi tamparan keras bagi PBSI.
Bulutangkis Indonesia hanya berhasil meraih satu medali perunggu melalui tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, meskipun skuad yang lolos terdiri dari atlet berpengalaman dan sarat prestasi. Hasil ini menunjukkan perlunya evaluasi mendalam terhadap program pelatihan dan strategi yang diterapkan.
Rekrutmen terbuka ini dapat dianggap sebagai sebuah revolusi bagi bulutangkis Indonesia, bertujuan untuk membawa pendekatan baru dalam pengembangan atlet. Meskipun perubahan ini diharapkan membawa perbaikan, hal ini juga mengharuskan PBSI untuk ‘mengorbankan’ pelatih-pelatih lama yang telah berkontribusi dalam tim.
Sejumlah pelatih yang sebelumnya tergabung dalam Pelatnas kini memutuskan untuk tidak mengajukan diri dalam rekrutmen terbuka. Beberapa nama yang mencolok antara lain:
- Herry Iman Pierngadi (pelatih ganda campuran)
- Aryono Miranat (pelatih ganda putra)
- Irwansyah (pelatih tunggal putra)
Mereka adalah sosok-sosok kunci di balik prestasi atlet-atlet sektor putra dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari Fajar Alfian Cs hingga Jonatan Christrie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Dari tangan dingin para pelatih ini, ganda putra Indonesia telah menjadi sektor yang sangat disegani dan andalan dalam kompetisi internasional.
Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting mencatatkan sejarah dengan menciptakan all Indonesia final di All England 2024, setelah 30 tahun penantian. Final terakhir kali terjadi pada tahun 1994.
Pada momen All England 2024, Indonesia tidak hanya berhasil menciptakan all Indonesia final, tetapi juga keluar sebagai juara umum setelah dua wakilnya meraih gelar juara.
Selain Jonatan, Fajar/Rian juga berhasil mempertahankan gelarnya di turnamen tertua tersebut (2023 dan 2024).
Keberhasilan mempertahankan gelar juara Asia selama dua tahun berturut-turut adalah prestasi tambahan yang dicapai oleh tunggal putra Irwansyah. Jonatan menang juara Asia 2024 setelah Ginting.
Kini, PBSI bertaruh besar pada perubahan yang mereka lakukan dalam empat tahun ke depan. Meskipun belum diketahui siapa sosok pengganti dari pelatih-pelatih top dunia tersebut, harapan untuk mencapai hasil yang lebih baik dari era sebelumnya sangat besar.
Aryono Miranat, salah satu pelatih yang tidak melanjutkan, sempat mengutarakan keyakinannya terhadap terobosan yang dilakukan PBSI. Ia percaya bahwa perubahan ini dapat membawa dampak positif bagi perkembangan bulutangkis Indonesia.
“Semua pelatih sama saja ya. Tergantung dari atletnya. Semua pelatih sama lah, mengharapkan yang terbaik. Saya rasa yang akan datang sama baiknya lah, bahkan bisa lebih baik malah,” kata Aryono kepada detikSport, Kamis (19/12/2024).
“Saya mengharapkan bulutangkis Indonesia bisa seperti dulu kembali. Di setiap sektor punya andalan, jagoan masing-masing dan berharap semua sektor bisa lebih berprestasi lagi, lebih lagi, dan lebih lagi.”
“Terkhusus ganda putra yang selalu menjadi andalan. Mudah-mudahan bisa berprestasi lebih lagi dan saya yakin bisa,” Aryono mempertegas.
Sumber Detiksport