Tunggal putra Indonesia Mohammad Zaki Ubaidillah. (ANTARA/HO-PP PBSI)
Jakarta – Setelah dipastikan menjadi salah satu pemain utama di pelatnas PBSI, Mohammad Zaki Ubaidillah, tunggal putra, memiliki tekad untuk berpartisipasi dalam turnamen bergengsi seperti BWF Super Series.
“Alhamdulillah, saya bisa masuk Pelatnas PBSI. Apalagi langsung masuk ke utama. Saya akan banyak belajar dari senior-senior saya, para pemain top dunia,” ujar Ubed.
“Harapan saya, semoga saya bisa segera naik ke level super series dan menyumbangkan gelar juara bersama para senior saya untuk Indonesia,” kata pemain yang akrab disapa Ubed itu, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI, Jumat.
Pemain kelahiran Sampang, Madura, pada 2007 ini pun mengucap syukur atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk masuk ke jajaran atlet elite bulu tangkis nasional.
Zaki menyadari bahwa kesempatan ini adalah langkah penting dalam kariernya dan bertekad untuk memanfaatkan setiap momen pelatnas untuk meningkatkan kemampuannya.
“Alhamdulillah, saya bisa masuk Pelatnas PBSI. Apalagi langsung masuk ke utama. Saya akan banyak belajar dari senior-senior saya, para pemain top dunia,” ujar Ubed.
Ubed telah menempuh perjalanan yang panjang dalam dunia bulu tangkis. Sejak masih di taman kanak-kanak (TK), ia sudah mulai bermain dan aktif mengikuti lomba-lomba bulu tangkis di sekolahnya di Pulau Garam. Keterlibatannya sejak dini membentuk fondasi yang kuat dalam keterampilan dan pengalamannya.
Setelah memasuki sekolah dasar, Ubed mulai berlatih di PB Rahmat, Pati, sejak kelas 1. Proses pencariannya tidak berhenti di situ, ia berpindah ke beberapa kota, termasuk Gresik, Surabaya, dan Klaten, untuk menemukan klub yang tepat bagi pengembangan kemampuannya. Usahanya membuahkan hasil ketika ia lolos tes untuk bergabung dengan PB Djarum Kudus pada akhir 2019.
Prestasi Ubed semakin cemerlang ketika ia menjadi bagian dari tim Jawa Tengah yang meraih medali emas bulu tangkis beregu putra di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Ia merasa panggilan untuk bergabung dengan pelatnas adalah jawaban atas segala renungannya selama ini, mencerminkan dedikasi dan kerja keras yang telah ia curahkan dalam olahraga ini.
“Saya menjalani proses cukup lama. Sempat berpikir dan merenung, ke mana arah tujuan saya bermain bulu tangkis? Kalau enggak masuk pelatnas, bagaimana? Apalagi pada Januari lalu saya ikut Seleksi Nasional dan kalah di babak delapan besar. Alhamdulillah, akhir tahun ini saya dipanggil masuk pelatnas,” ungkap Ubed.
Dalam nomor tunggal putra di PON, Ubed berhasil meraih medali perak, menunjukkan performa yang mengesankan dan keterampilan yang matang. Selain itu, ia juga berkontribusi besar dalam membawa Indonesia meraih kemenangan di Piala Suhandinata 2024 untuk beregu campuran di BWF World Junior Championships 2024 yang berlangsung di Nanchang, China.
“Setiap turnamen pasti ada evaluasinya, bahkan ketika menang. Saya selalu menganggap setiap turnamen sebagai kesempatan untuk bisa membuktikan menjadi yang terbaik,” kata dia.
Per 15 Desember, Ubed menempati peringkat 155 dunia dan peringkat 108 dalam world tour rank. Dengan bergabung dalam pelatnas, ia memiliki harapan besar untuk terus meningkatkan peringkatnya dan berambisi masuk ke jajaran pemain elite dunia.
Ubed menyadari bahwa pelatnas adalah kesempatan emas untuk mendapatkan pelatihan intensif, pengalaman, dan kompetisi yang lebih tinggi. Ia bertekad untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk mengasah keterampilan dan memperbaiki performanya, sehingga bisa bersaing dengan para pemain top di tingkat internasional.
Sumber Antaranews