Catatan Akhir Tahun: Indonesia Kian Andal sebagai Tuan Rumah Kejuaraan Dunia | Cabor.id

Catatan Akhir Tahun: Indonesia Kian Andal sebagai Tuan Rumah Kejuaraan Dunia

Pembalap Kejuaraan Dunia F1 Powerboat Danau Toba 2024 bersiap memulai balapan final di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Minggu (3/3/2024). ANTARA/Donny Aditra

Jakarta – Dewa United Arena di Pagedangan, Banten, telah dipilih sebagai lokasi untuk penyelenggaraan kejuaraan dunia ke-4 Global Association Mixed Martial Arts (GAMMA) pada 8–14 Desember 2024, menarik perhatian publik di Tanah Air dan di seluruh dunia.

Untuk pertama kalinya, “GAMMA World MMA Championships 2024” diadakan di Indonesia. Lebih dari 500 atlet MMA putra dan putri dari 40 negara bertanding dalam kategori junior (U-18) dan senior.

Hingga akhir 2024, Indonesia akan menjadi tuan rumah kompetisi olahraga tingkat dunia lebih lanjut dengan kehadiran kejuaraan dunia MMA itu.

“Jangan ragukan lagi Indonesia menjadi event organizer untuk event-event berkelas dunia,”

Dito Ariotedjo, Menpora

Kejuaraan dunia seperti IFSC Climbing World Cup, Kejuaraan Bulu Tangkis Indonesia Open, Balap Mobil Formula E, MotoGP, Piala Dunia Bola Basket, dan Piala Dunia FIFA U-17 diadakan di Tanah Air selama dua tahun terakhir, yaitu pada tahun 2023 dan 2024.

Indonesia menjadi tuan rumah yang lebih baik pada tahun 2023, dan meyakinkan orang di seluruh dunia untuk menghelat banyak kompetisi pada tahun 2024, seperti Piala Asia U-17 Putri, Motocross Grand Prix “MXGP”, MotoGP, Aquabike Jetski World Championship 2024, dan GAMMA.

Selain itu, berbagai jenis olahraga yang dilombakan dan dipertandingkan tersebar di seluruh negara, seperti Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Utara.

Tidak mudah untuk menjadi tuan rumah acara internasional, terutama di Indonesia, yang merupakan negara kepulauan dengan banyak wilayah yang unik.

Pemerintah Indonesia juga harus mengatasi masalah tersebut dengan memastikan kesiapan lapangan atau arena pertandingan, sarana dan prasarana, kemudahan akses dan transportasi, pelayanan logistik dan hospitality, dan sebagainya.

Beberapa perbaikan juga dilakukan. Akibatnya, Indonesia dapat menyelenggarakan acara internasional tersebut.

Ketika menghadiri GAMMA World MMA Championships 2024, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengatakan Indonesia saat ini sudah sangat bisa memainkan peran sebagai tuan rumah ajang olahraga kelas dunia.

“Jangan ragukan lagi Indonesia menjadi event organizer untuk event-event berkelas dunia,” katanya.

Dito, yang menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dan saat ini di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, memastikan bahwa pemerintah terus memberikan dukungan penuh kepada berbagai kelompok yang memanfaatkan setiap kesempatan untuk menjadi tuan rumah acara internasional.

Prestasi bukan satu-satunya manfaat dari menjadi tuan rumah; itu juga memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek lainnya, terutama ekonomi negara, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Selain itu, para atlet nasional memiliki kesempatan besar untuk memperoleh pengalaman berkompetisi di arena internasional. Banyak keuntungan yang diterima menunjukkan betapa pentingnya menjadi tuan rumah.

Dito percaya bahwa lebih banyak kompetisi internasional menunjukkan bahwa Indonesia kian mendapat kepercayaan dari dunia. Oleh karena itu, pemerintah terus mengejar peran tersebut.

Target tuan rumah Olimpiade

Pemerintah berbicara tentang menjadi tuan rumah Olimpiade, kompetisi multicabang terbesar di dunia, pada tahun 2036, karena banyaknya pengalaman dalam mengelola kompetisi internasional.

Pertemuan Prabowo Subianto dengan Thomas Bach, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), pada Olimpiade Paris 2024 telah membahas proposal untuk peran tuan rumah.

Selain itu, Dito menyatakan bahwa lokasi kegiatan, yaitu di Jakarta atau Bali, akan dipelajari secara lebih mendalam selama pertemuan tersebut.

“Kami harus menganalisis (dari sisi) keberlanjutan dan efektivitas,” katanya.

Ia percaya bahwa Indonesia, dengan pengalamannya dalam menyelenggarakan berbagai kompetisi berkelas dunia, akan mampu melakukan hal yang sama untuk Olimpiade.

Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), juga percaya bahwa Indonesia memiliki peluang untuk menjadi tuan rumah ajang tersebut.

Namun, karena IOC akan melakukan pergantian pengurus pada Maret 2025, sistem pemilihan tuan rumah Olimpiade mungkin akan berubah, keputusan akhir masih perlu dibuat.

Raja Sapta mengatakan bahwa sebelum Olimpiade 2036, Indonesia juga bisa menjadi tuan rumah Youth Olympic Games yang akan diadakan pada tahun 2030. Namun, tuan rumah saat ini masih belum ditentukan.

Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menyambut kompetisi dunia yang lebih besar pada tahun 2025, seperti Kejuaraan Dunia Gimnastik dan Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21, sebelum memenuhi targetnya untuk menjadi tuan rumah dua kompetisi prestisius itu.

Indonesia hampir pasti akan kembali menjadi tuan rumah MotoGP dan Powerboat F1. Mereka juga ditawarkan untuk menyelenggarakan Olimpiade Spesial Tahun 2027.

Dalam dunia sepak bola, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), dipimpin oleh Erick Thohir, sedang berjuang dalam bidding menjadi tuan rumah Piala Asia 2031. Ini menunjukkan kepercayaan diri Indonesia untuk menjadi bagian dari komunitas global.

Mampukah Indonesia menjadi tuan rumah yang baik untuk berbagai acara di tingkat Olimpiade? Indonesia mampu melakukannya, seperti yang ditunjukkan oleh berbagai keberhasilan sebelumnya sebagai tuan rumah acara internasional.

Sumber Antaranews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *