Misi MGPA Agar MotoGP Mandalika 2025 Lebih Ramai | Cabor.id

Misi MGPA Agar MotoGP Mandalika 2025 Lebih Ramai

Suasana MotoGP Mandalika 2024 (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)

Jakarta – Sebagai pengelola sirkuit Mandalika, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) berharap MotoGP Mandalika 2025 akan lebih ramai dari sebelumnya. Ada banyak cara yang digunakan untuk mencapai tujuan itu.

Sejak 2022, Mandalika telah mengadakan balapan kelas pertama. Pada musim pertamanya, dia mendapatkan 102.801 penonton, kemudian naik menjadi 102.929 di 2023, dan 120.000 di musim sebelumnya.

“Untuk tahun ini kami rencananya akan mengatur kembali, pertama ticketing pricing strategy, kenapa begitu? dari sisi kemampuan untuk daya dukung akomodasi, maksimal 30 ribu. Untuk tahun ini ada 40 ribu yang bisa diakomodir di kota Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan jarak tempuh ke sirkuit kurang dari dua jam,”

Musim lalu, ada rekor penonton untuk MotoGP Indonesia, tetapi jumlah itu masih jauh dari kapasitas full Sirkuit Mandalika, yang memiliki 190 ribu tempat duduk.

Selain itu, catatan Crash menunjukkan bahwa hari Minggu, yang juga dikenal sebagai Race Day, memiliki “hanya” 60.709 penonton, sementara Sabtu, yang merupakan hari kualifikasi dan Sprint Race, memiliki hanya 46.481 penonton.

Dengan demikian, operator sirkuit MGPA harus mencari cara untuk menarik penonton ke MotoGP Mandalika 2025 pada 5 Oktober. Harus diakui bahwa biaya transportasi dan akomodasi yang tinggi tetap menjadi masalah utama.

Akibatnya, orang yang ingin menonton MotoGP Mandalika harus berpikir dua kali sebelum membeli tiket. MGPA akan mengubah klasifikasi tiket dengan menambah kategori baru, Middle Class Hospitality.

“Untuk tahun ini kami rencananya akan mengatur kembali, pertama ticketing pricing strategy, kenapa begitu? dari sisi kemampuan untuk daya dukung akomodasi, maksimal 30 ribu. Untuk tahun ini ada 40 ribu yang bisa diakomodir di kota Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan jarak tempuh ke sirkuit kurang dari dua jam,” ujar Direktur Teknik dan Operasi MGPA Samsul Purba dalam acara Media Gathering di AMALFI Ristorante Italiano, Jakarta, Jumat (27/12/2024) sore WIB.

“Artinya apa? Dengan target penonton harian 70 ribu, kita masih kekurangan penonton 40 ribu jika memang penonton full 30 ribu datang dari luar lombok. kita atur kembali ticketing strategy, untuk masyarakat lokal membeli lebih banyak tiket MotoGP Mandalika. Masyarakat dari luar Lombok merasa nyaman untuk datang ke sini, kita siapkan pake semi hospitality dengan harga yang lebih terjangkau,” sambungnya.

MGPA akan mencoba menjual tiket Middle Class Hospitality dengan fasilitas yang berbeda dengan harga Rp 3,5-5 juta, jika harga Royal VIP Box selama ini antara 15 dan 25 juta.

Diharapkan ini akan meningkatkan jumlah penonton di kelas tersebut sehingga subsidi silang untuk Grand Stand dan General Admission dapat diterima.

“Makanya kita akan perbanyak middle hospitality. Ini pakai sistem subsidi silang. Kita berharap dengan banyaknya penonton ke Middle Class Hospitality, maka harga tiket Grandstand Beratap bisa kita maksimalkan hanya Rp 500 ribu, yang tidak beratap Rp 200 ribu,” papar Samsul.

“Mungkin yang General Admission itu kita kasih Rp 50 ribu. Sehingga walaupun murah yang masyarakat lokal, tapi karena yang middle class hospitality banyak peminat, kami bisa mencapai tingkat revenue yang diharapkan. Itu harapan kami di 2025.”

MGPA sangat memperhatikan transportasi dan akomodasi selain tiket MotoGP. Mereka akan berbicara dengan pemerintah NTB untuk menurunkan harga kedua hal tersebut.

“Jadi kan MGPA, ITDC sebagai holding tidak bisa berdiri sendiri. Kami berencana menemui pak Gubernur yang baru dilantik, bicara dengan beliau, gimana untuk dukungan yang bisa diberikan oleh pemerintah daerah. Karena yang paling banyak mendapatkan untung dari MotoGP Mandalika adalah Pemprov NTB. Maka hal pertama yang kami lakukan diskusi dengan gubernur terpilih, apa yang harus kami lakukan bersama-sama. Harapan kami bisa saja subsidi tiket pesawat selama MotoGP umpamanya,” ungkap Samsul.

“Kemudian mengendalikan harga akomodasi, terutama harga hotel dan sewa mobil di NTB. Karena dua hal ini yang paling sulit dikendalikan selama ini.”

Untuk saat ini, Priandhi Satria, Direktur Utama MGPA, berharap biaya tiket, penginapan, dan transportasi benar-benar dapat diturunkan untuk menarik lebih banyak penonton.

“Kami berharap tahun ini, Saya dan Pak Samsul, dengan ITDC tentunya, jungkir balik, untuk bisa menurunkan sebanyak mungkin biaya tersebut (operasional). Tentunya kalau biaya itu turun, harga tiket bisa turunkan, pengeluaran kita bisa turunkan semua,” ungkap pria yang akrab disapa Andi tersebut.

“Utamanya di biaya hotel dan transportasi, sewa mobil, sewa kendaraan. Mandalika, MotoGP seperti itu, kami akan berusaha mengurangi biaya itu, agar biaya tiket turun.”

Sumber Detiksport

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *