Dari kiri-kanan, pebasket Reo Sakai, Anthony Metten, Frank Johnson, Xavier Ford, dan Devon Doekele Van Oostrum, merupakan pemain heritage/keturunan berdarah campuran Indonesia yang berlaga di IBL 2025. ANTARA/HO-IBL
Jakarta – Sebanyak lima pemain heritage atau berdarah campuran Indonesia akan bermain di Indonesia Basketball League (IBL) 2025, yang akan dimulai pada 11 Januari.
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, mengungkapkan bahwa pada musim lalu hanya ada satu pemain heritage yang berpartisipasi dalam liga bola basket elite Indonesia. Namun, musim depan, kehadiran lima pemain heritage diharapkan dapat menambah daya tarik dan kompetisi dalam liga.
“Devon Doekele Van Oostrum dari RANS Simba Bogor tidak lagi sendiri karena ada empat pemain lagi,” kata Junas seperti dilansir ANTARA di Jakarta, Senin.
Berdasarkan data laman IBL, Oostrum kembali dikontrak oleh RANS untuk memperkuat skuad pada musim depan. Pemain berdarah campuran Belanda-Indonesia itu kembali menjadi andalan klub untuk berkompetisi.
Pemain yang dimaksud adalah seorang guard yang memiliki keturunan Indonesia dari neneknya yang berasal dari Subang, Jawa Barat. Pada musim 2024, ia menunjukkan performa yang mengesankan dengan statistik rata-rata 15,2 poin per gim (ppg), 6,3 rebound per gim (rpg), 8,7 assist per gim (apg), dan 1,8 steal per gim (spg).
Selain Oostrum, IBL 2025 juga akan diikuti oleh Anthony Metten, yang berasal dari Negeri Kincir Angin.
Anthony Metten direkrut oleh Kesatria Bengawan Solo dan memiliki keturunan Indonesia dari neneknya yang berasal dari Jakarta. Selain Metten, pengumuman roster IBL pada Jumat pekan lalu juga mengungkapkan bahwa pemain heritage ketiga adalah Reo Sakai.
Reo Sakai, yang berdarah campuran Jepang-Indonesia, akan memperkuat Bali United Basketball Club. Keturunan Indonesia yang dimiliki Sakai berasal dari ayahnya yang berasal dari Bali.
Selanjutnya, ada dua pemain asal Amerika Serikat yang akan berpartisipasi dalam IBL 2025, yaitu Xavier Ford dan Frank Victor Johnson.
Xavier Ford bermain untuk Borneo Hornbills dan memiliki keturunan Indonesia dari ibunya yang berasal dari Jakarta.
Sementara itu, Frank Victor Johnson, yang bermain untuk Pacific Caesar Surabaya, memiliki garis keturunan Papua dari neneknya. Johnson dikenal sebagai pemain di liga bola basket Filipina, dan kehadirannya di IBL diharapkan dapat membawa pengalaman dan kualitas ke dalam kompetisi.
Sumber Antaranews