Arsip foto – Wasit Azel Febrian Sinaga melihat Video Assistant Referee (VAR) setelah pesepak bola Semen Padang FC dijatuhkan oleh pemain Persebaya dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 di Stadion H Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Minggu (15/12/2024). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nym/aa.
Jakarta – PT Liga Indonesia Baru (LIB) menilai penerapan Video Assistant Referee (VAR) pada separuh musim Liga 1 2024/2025 telah meningkatkan transparansi dan menimbulkan banyak diskusi di kalangan pecinta sepak bola serta meningkatkan kualitas pertandingan.
“Kami memahami bahwa ada kritik terkait waktu yang dihabiskan untuk beberapa pemeriksaan, terutama dalam kasus kartu merah yang membutuhkan waktu rata-rata lebih dari dua menit. Tentu ini menjadi bagian evaluasi kami dan Komite Wasit sehingga terus dilakukan upaya perbaikan agar prosesnya bisa lebih cepat tanpa mengurangi akurasi,”
Direktur Operasional PT LIB Asep Saputra
“VAR adalah wujud nyata dari upaya kami untuk menciptakan kompetisi yang lebih adil dan transparan. Statistik menunjukkan bahwa teknologi ini telah memberikan dampak signifikan dalam membantu wasit membuat keputusan yang lebih akurat,” kata Direktur Operasional PT LIB Asep Saputra dalam keterangan tertulisnya di Jakarta pada Jumat.
Namun, Asep mengakui bahwa VAR menambah masalah waktu pengambilan keputusan.
“Kami memahami bahwa ada kritik terkait waktu yang dihabiskan untuk beberapa pemeriksaan, terutama dalam kasus kartu merah yang membutuhkan waktu rata-rata lebih dari dua menit. Tentu ini menjadi bagian evaluasi kami dan Komite Wasit sehingga terus dilakukan upaya perbaikan agar prosesnya bisa lebih cepat tanpa mengurangi akurasi,” kata dia.
Hingga separuh musim ini, 642 insiden diperiksa dengan VAR digunakan dalam 153 pertandingan, dengan rata-rata 4,2 pemeriksaan per pertandingan, menunjukkan betapa pentingnya VAR untuk keputusan wasit.
Berikut statistik waktu yang dihabiskan untuk berbagai jenis pemeriksaan:
61,9 detik rata-rata waktu pemeriksaan VAR secara keseluruhan.
44,2 detik rata-rata waktu pemeriksaan untuk insiden gol.
164,7 detik rata-rata waktu pemeriksaan untuk kartu merah.
60,2 detik rata-rata waktu pemeriksaan untuk insiden penalti.
Dari 66 tinjauan lapangan (OFR) yang dilakukan, 58 keputusan diubah, sementara 8 keputusan tidak. Selain itu, dari 576 pemeriksaan VAR tanpa OFR, 556 keputusan dikonfirmasi, dan 20 keputusan diubah berdasarkan fakta-fakta yang ditinjau VAR.
Kemampuannya untuk mengurangi kesalahan fatal yang dapat memengaruhi hasil pertandingan adalah salah satu keunggulan utama VAR. Keputusan penting seperti gol, penalti, dan kartu merah dibuat berdasarkan bukti visual yang jelas selama 153 pertandingan paruh musim ini berkat VAR.
VAR telah membantu tim mendapatkan keadilan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap integritas kompetisi dalam beberapa pertandingan penting. Ini dapat mendeteksi pelanggaran dalam kotak penalti atau gol tidak sah karena offside.
Salah satu masalah dengan VAR adalah waktu pemeriksaan yang dianggap mengganggu pertandingan. Waktu pemeriksaan rata-rata 61,9 detik mungkin terlihat singkat, tetapi bagi pemain dan penonton, ini dapat terasa lama dalam pertandingan yang sengit.
Sumber Antaranews